Oh, Honorer K2 Masih Berharap Revisi UU ASN

Senin, 25 Maret 2019 – 17:59 WIB
Massa honorer K2 menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (30/10). Foto: Ricardo/ JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Sulawesi Selatan Sumarni Azis mengaku heran dengan perkembangan pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mandek. Dia mengklaim semua pejabat negara sudah memberikan dukungan dan setuju UU ASN direvisi.

"Yang sudah beri dukungan kepala daerah, ketua DPRD, ketua MPR, ketua DPRI RI, dan pemerintah lewat surat presiden yang memerintahkan tiga menteri untuk membahasnya. Namun, statusnya sampai saat ini tidak jelas," kata Sumarni kepada JPNN, Senin (25/3).

BACA JUGA: Aneh, Semua Pejabat Sudah Dukung tapi Revisi UU ASN Belum Juga Tuntas

Dia menegaskan, tetap berharap revisi UU ASN disahkan. Hanya revisi itu jalan satu-satunya menjadi PNS.

"Kami tidak mau PPPK, maunya PNS. Sampai detik ini harapan kami tetap PNS," ucapnya.

BACA JUGA: Menanti Pengumuman PPPK: Guru Honorer K2 Bersertifikasi Minta Perlakuan Khusus

Senada itu Korwil PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono mengungkapkan, hanya revisi UU ASN yang bisa menyelesaikan masalah honorer K2.

BACA JUGA: Menanti Pengumuman PPPK: Guru Honorer K2 Bersertifikasi Minta Perlakuan Khusus

BACA JUGA: Pengumuman Hasil Tes PPPK: Honorer K2 Cuek, tapi Ada yang Berharap

Penyelesaiannya dilakukan bertahap dilihat dari usia dan masa pengabdian. Yang tua dan masa kerjanya lama diangkat duluan menjadi PNS.

"Dulu saya mendorong diskresi presiden dalam menetapkan payung hukum untuk pengangkatan honorer K2 menjadi PNS tapi ternyata sulit. Celahnya hanya di revisi UU ASN," terangnya.

Diakui atau tidak, lanjut Eko, selama ini negara kekurangan PNS. Selama ini yang bekerja adalah honorer dengan sistem Romusha. Dan itu tidak disadari pemerintah.

Buktinya Mendikbud Muhadjir Effendy kaget kalau di satu daerah banyak guru tidak tetap (GTT).

"Itu Mendikbudnya tahu atau pura-pura tidak tahu. Kalau mau jujur teman-teman ini semua mau berhenti total. Nanti kelihatan tuh negara dalam keadaan darurat pegawai," ujarnya.

"Siapa yang ngajar anak-anak. Siapa yang lakukan proses administrasi. Siapa yang bersihkan sekalah. Siapa yang jaga sekolah?

BACA JUGA: Pengumuman Hasil Tes PPPK: Honorer K2 Cuek, tapi Ada yang Berharap

Demikian juga pelayanan-pelayanan di instansi yang lain, siapa yang kerja?," sambungnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Honorer K2: Ogah NIP PPPK, Maunya PNS


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler