jpnn.com - SAMARINDA – Kerukunan antarumat beragama di Samarinda, Kalimantan Timur, layak diacungi jempol.
Tidak ada ketegangan setelah insiden peledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Minggu (13/11) lalu.
BACA JUGA: Ngeri! Api Lahap Kantor Bupati Sampai Habis, Ini Fotonya
Sebaliknya, umat Islam dan Kristen malah saling berangkulan.
Anggota TNI, Polri, petugas Kecamatan Loa Janan Ilir, dan sejumlah masyarakat berbondong-bondong mendatangi gereja tersebut, Jumat (18/11).
BACA JUGA: Rambut Mertua Dijambak, Tersungkur, Dada Ditikam Badik
Tidak terlihat perbedaan status dalam aksi bersih-bersih itu.
Semua turun tangan membersihkan sambil sesekali saling melemparkan gurauan.
BACA JUGA: Ini Jumlah Polisi yang Dipecat, Kasusnya Dari Narkoba Hingga Selingkuh
Yang lebih menarik, masyarakat yang datang membantu didominasi muslim.
Sembari mengenakan kopiah, umat muslim pria membersihkan rerumputan di teras dan belakang gereja.
Mereka sibuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel di dinding dan tiang bangunan.
Sementara itu, ibu-ibu berhijab bersama para jemaat gereja tengah sibuk menyikat dan mengepel lantai tepat di depan altar.
Sedangkan anggota TNI, Polri dan masyarakat yang lain sibuk membersihkan sampah dan mengecat ulang pagar gereja.
“Kita semua bersaudara. Perbedaan mungkin bisa menjadi senjata ampuh bagi para teroris untuk memecah kesatuan kita. Tetapi, jika kita bisa menganggap semua orang dari kalangan mana pun adalah saudara, Insya Allah tidak ada satu senjata pun yang bisa merobek persatuan kita,” kata Sugiono (48), salah satu umat muslim yang ikut membantu membersihkan gereja.
Kepedulian umat muslim itu membuat kaum Nasrani terharu.
Salah satunya dirasakan Grace (26). Dia tak kuasa menahan air mata.
“Saya tidak pernah melihat kepedulian yang begitu dalam dari saudara-saudara yang berbeda agama. Tetapi, hari ini saya melihat kasih yang begitu tulus dari saudara-saudara meski berbeda keyakinan. Karena memang benar bahasa kasih. Jika kita ingin melihat pelangi, kita harus menerima hujan,” terang Grace.
Kapolsekta Samarinda Seberang Kompol Bergas Hartoko mengatakan, tujuan bakti sosial tersebut adalah membangkitkan rasa kebersamaan kembali antarseluruh kalangan masyarakat.
“Kita harus bisa menunjukkan secara aksen keterlibatan semua elemen. Baik dari TNI, Polri dan masyarakat bersama-sama menunjukkan toleransi sebagai umat beragama. Dengan begitu, bisa menunjukkan bahwa masyarakat kita masih memiliki rasa persatuan yang tinggi. Tidak ada perbedaan golongan. Kita satu bangsa, yakini dan tunjukan tidak ada yang bisa memecah kita,” tegas Bergas. (rita lavenia syaiful/nha/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buaya!!! Ngebet Kawin Lagi, Suami Palsukan Kematian Istri
Redaktur : Tim Redaksi