Oknum Polda Peminta Upeti TKI Tiarap

Kamis, 25 November 2010 – 10:39 WIB

NONGSA  - Penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari dan ke Malaysia melalui pelabuhan tikus di Batam, masih menjadi peluang bisnis menggiurkan bagi para cukong TKISebab Batam termasuk daerah surganya penyelundupan TKI ilegal bermasalah.

Tidak saja para cukong yang menikmati renyahnya ringgit negeri jiran tersebut

BACA JUGA: Pejabat Dinas Pendidikan Diduga Korupsi DAK

Sejumlah oknum aparat di Direktorat Reserse dan Kriminal (Ditreskrim) Polda Kepri juga terindikasi telah meraup keuntungan dari maraknya TKI ilegal ini.

Namun, pasca pemberitaan Batam Pos edisi 18 November, yang memberitakan masuknya puluhan TKI ilegal asal Malaysia melalui pelabuhan tikus di Tanjungbuntung, Bengkong pada, Selasa (16/11) sekitar pukul 23.00 WIB
Dimana juga melibatkan oknum Polda Kepri, perkembangan usaha ilegal inipun sedikit meredup.

Sumber Batam Pos di lapangan menyebutkan, para cukong TKI ilegal mulai mengerem usahanya

BACA JUGA: Isap Sabu-sabu, Polisi Disel

Tidak hanya itu, oknum Polda berinisial Jm yang biasa minta upeti kepada para calo apabila ada TKI yang masuk juga tiarap.

"Sorry bang kamarin saya salah sebut inisial, bukan Jf tapi Jm dia orang di Ditreskrim
Semenjak berita abang dimuat, sudah tidak pernah lagi dia menghubungi cukong TKI itu," kata sumber yang masih ada di lingkungan cukong TKI ilegal ini.

Sebagaimana disebutkannya, upeti yang diminta Jm ini bervariasi

BACA JUGA: Bawa Pistol, Kades Ditangkap Polisi

Jika jumlah TKI ilegal yang akan masuk banyak, maka per kepala dipungut Rp200 ribuBila jumlahnya hanya puluhan, maka dipatok per kepalanya Rp400 ribu

Menurutnya, aksi Jm tidak pada saat itu sajaPasalnya setiap ada penyelundupan TKI ilegal dari dan ke Batam asal Malaysia, baik dari pelabuhan tikus di Tanjungbuntung Bengkong maupun pelabuhan tikus di Teluk Mata Ikan NongsaJm kerap mengontak para cukong TKI ilegal minta jatah.

"Bayangkan saja, untuk TKI asal Lombok cuma malam Jumat dan malam Minggu yang tak masuk ke BatamSoalnya mereka menganggap dua malam itu sebagai malam sakral dan malam ramai orang berkencan di pantaiBagaimana dengan TKI asal Jawa Timur yang notabene lebih banyak, tentu tak dapat diperkirakan," katanya.

Dia yakin, oknum Polda berinisial Jm tersebut tak bekerja sendiri"Sangat teroganisir, minimal atasannya sudah dapat jatahSebab para TKI itu belum datang saja, Jm sudah mengingatkan para cukong agar menyetor uangJika tidak, maka ditangkap," ujarnya(thr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Anggota Geng Motor Ditembak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler