jpnn.com, BANGKA SELATAN - Oknum anggota Polsek Airgegas berinisial Bripka Jam, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap bocah laki-laki berinisial Dp, 9, warga Jalan Gang Asem Dusun Air Gadung Barat Desa Gadung, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Bangka Belitung (Babel).
Aksi kekerasan itu terjadi pada Rabu (17/7) lalu, sekira pukul 15.45 Wib di Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al Istiqomah Unit 001 Jalan AMD Perumnas Guru Toboali.
BACA JUGA: Mahasiswi Dihajar Kekasihnya Sendiri
Akibat kejadian itu, Dp merasa ketakutan dan sakit saat mau minum dan makan. “Kejadiannya itu selepas dari Salat Ashar. Oknum itu tiba-tiba langsung masuk ke ruangan kelas Umar Bin Khatab tanpa permisi dan mengucapkan salam. Saat itu, Dp (korban) bersama anak-anak lainnya sedang mengaji (membaca) Alquran, dan oknum itu langsung menyeret Dp hingga keluar kelas,” kata Wali Kelas TPA Al Istiqomah Ustazah Helmi, dilansir dari Babelpos, Minggu (21/7).
BACA JUGA: Bocah 3 Hari tak Makan, Malah Dihajar Ibu Pakai Kayu
BACA JUGA: Perut Bocah Usia 3 Tahun Dibogem Pacar Ibu Kandungnya, tak Bernapas Lagi
Oknum itu, kata Helmi, menyeret Dp dari dalam ruangan hingga keluar dan dibawa ke belakang kelas. Saat kejadian, Dp masih memegang Alquran.
“Ucapan yang keluar dari mulut Dp saat diseret, 'ampun, ampun, ampun, ampun Pak' yang tangannya tetap memegang Alquran dan sembari bertahan memegang kaki-kaki kursi saat diseret oknum itu,” kata Helmi.
BACA JUGA: Bocah 5 Tahun Dianiaya Teman Pria Ibunya
Melihat hal itu, kata Helmi, para ustazah dan anak didiknya yang lain merasa ketakutan. Oknum itu masuk ke ruangan kelas tanpa permisi dan langsung nyelonong masuk begitu saja.
“Kami terkejut melihatnya. Suara oknum itu besar. Dia, oknum itu datang nggak pakai seragam dinas, tapi pakai baju biasa,” ujar Helmi.
“Kami lihat Dp diseret oknum itu. Nangis sambil mengucapkan minta ampun. Saat dibelakang, leher Dp dicekik, mulutnya ditekan-tekan pakai tangan, pundaknya juga ditekan-tekan oleh oknum itu, bahkan oknum itu juga sempat melontarkan ucapan yang agak keras kepada Dp, 'mana orang tua ka (mana orang tua kamu), mana orang tua ka, mana orang tua ka',” katanya.
BACA JUGA: Ini Pengakuan Sang Ayah yang Tega Menyiksa Anaknya hingga Tewas
Sementara, orang tua Dp, Candra Saputra, 31, merasa kesal dan hatinya berontak atas kejadian yang menimpa anaknya itu.
“Saya minta oknum yang melakukan kekerasan terhadap anak saya, harus diproses secara hukum dan tegakan hukum seadil-adilnya. Sakit hati ini rasanya. Anak saya dilakukan seperti itu. Saat ini kondisi anak saya masih ketakutan. Melihat ada orang lagi kumpul ramai-ramai juga merasa ketakutan,” kata Candra.
Selain trauma, Dp juga mengalami luka-luka. "Ada luka memar di bagian lengan bekas kena kuku oknum itu sepertinya. Makan dan minum agak susah dan terasa sakit karena lehernya dicekik oleh oknum itu,” kata Candra yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian tani. (tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Basel Sebut KM Albert Berlayar Secara Ilegal
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti