jpnn.com - JAKARTA - Nahas dialami seorang juru parkir liar di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, bernama Yusri. Pria 47 tahun itu diduga dibakar oleh oknum TNI Sertu HR pada Selasa (24/6) malam sekitar pukul 22.45. Kini Yusril tengah dirawat di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane, mengatakan, aksi pembakaran terhadap juru parkir di kawasan Monas menggambarkan bahwa ibukota Jakarta sudah dikuasai preman.
BACA JUGA: 60 Bangku Esek-esek di Pantai Diobrak-abrik
"Jakarta sudah dalam kondisi Darurat Preman dan Polda Metro Jaya tidak mampu mengatasinya. Sehingga aksi-aksi premanisme makin sadis karena merasa dibiarkan aparat kepolisian," kata Neta dalam siaran persnya, Kamis (26/5).
Neta mengatakan, aksi pembakaran itu dilakukan karena diduga Yusri tak memberikan setoran jatah preman sebesar Rp 50 ribu.
BACA JUGA: Perkosa Gadis Idiot, Kakek Babak Belur Dihajar Massa
Pemerintah, lanjut Netta, harus mendesak Pom TNI maupun Polri mengusutnya. Aksi pembakaran ini harus menjadi perhatian serius, pasalnya aksi sadis ini terjadi di sekitar Istana Kepresidenan dan di pusat pemerintahan RI maupun pusat pemerintahan Jakarta.
"Tentu sangat ironis jika di sekitar pusat pemerintahan RI sudah dikuasai preman dan preman tersebut bebas berbuat sadis, apalagi preman itu adalah oknum TNI," kata Neta.
BACA JUGA: Anak Direhabilitasi Narkoba, Orang Tua Bisa Dipenjara
Ia mengatakan, kasus ini adalah gambaran bahwa para preman di Jakarta makin sadis dan polisi makin tak berdaya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Alumni Dolly, Ketemunya Pasangan Bukan Suami-istri
Redaktur : Tim Redaksi