jpnn.com - JAYAPURA - Seorang oknum TNI AD di Merauke berinisial M berpangkat Pratu, diduga menembak seorang warga di Jalan Kelapa Satu Kelurahan Kelapa Lima, Kabupaten Merauke, Jumat (1/1) pukul 12.00 WIT.
Kasus penembakan yang diduga dilakukan oknum TNI berinisial Pratu M tadi mengakibatkan seorang warga bernama Yeremias Fransisco Kaipman (29), warga Kelapa Tiga, Kelurahan Kelapa Lima, Merauke mengalami luka tembak di paha kiri.
BACA JUGA: Tak Ada Apa-apa, Iwan Tiba-tiba Dibacok
Kepada wartawan, korban mengaku saat itu dirinya bersama istri sedang bersilaturahmi di keluarganya dalam rangka perayaan Natal dan tahun baru.
Saat ia bersilaturahmi, sedang terjadi perkelahian yang diduga dipicu oleh minuman keras. “Kami ada pergi pegang tangan (bersilaturahmi) dan kakak laki-laki masuk dan kebetulan saat itu ada berkelahi dan saat itu kami atasi,” jelas Yeremias yang masih menggunakan tongkat dan paha kirinya masih dibalut perban saat ditemui Cenderawasih Pos, Minggu (3/1).
BACA JUGA: 10 Oknum Polisi Dipecat, Ada yang Hamili Dua Perempuan Sekaligus
Ketika perkelahian itu bubar, pelaku yang berpakaian preman menurut Yeremias mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali ke bawah. Setelah itu, pelaku menurutnya mendekatinya dan langsung menembak ke arahnya yang mengenai paha kiri.
Setelah menembak, pelaku menurut korban langsung pergi. Korban mengaku tidak mengetahui pelaku yang menembaknya dari kesatuan mana dan hanya datang seorang diri. “Dia datang sendiri dan berpakaian preman dan dari TNI mana saya tidak tahu,” ucap Yeremias yang saat itu langsung terjatuh dan dibawa warga di sekitar lokasi kejadian ke rumah sakit.
BACA JUGA: Tiba-tiba Muncul Api, 31 Kios di Pasar Ludes
Usai peristiwa itu, Yeremias mengaku sudah beberapa kali dibesuk oleh komandan dari oknum TNI yang diduga menembaknya. Bahkan Danrem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Supartodi, SE, M.Si, juga telah menjenguk korban dan memberikan santunan.
Danrem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Supartodi, SE, M.Si, saat menjenguk korban di rumahnya mengaku sangat menyesalkan peristiwa yang dilakukan oleh oknum anggotanya tersebut dan akan diberikan sanksi sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Selain itu, Danrem Supartodi juga meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban.
Danrem Supartodi juga menyesalkan terjadinya perkelahian yang diduga dipicu oleh minuman keras. Terkait hal ini, ia mengimbau masyarakat agar tidak mengkonsumsi Miras.
Sementara itu, atasan langsung oknum TNI yang diduga melakukan penembakan yang enggan namanya dikorankan juga menyesalkan peristiwa yang dilakukan oknum anggotanya tersebut. Atas peristiwa tersebut pihaknya sudah meminta maaf kepada korban dan keluarganya serta meminta korban untuk dirawat di rumah sakit namun ditolak.
“Ini surat penolakan yang sudah ditandatangani oleh korban di atas materai Rp 6000. Meskipun menolak dirawat di rumah sakit, setiap dua hari korban kami bawa ke rumah sakit untuk berobat dan mengecek kondisi lukanya,” ucapnya. (ulo/ade/bet/jo/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2015, Korupsi di Alor dan Sikka Paling Mononjol
Redaktur : Tim Redaksi