jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Pertamina (Persero) menerapkan sistem pemasangan alat pemantau bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan Frekuensi Radio (RFID) di bulan Oktober mendatang. Pengadaan teknologi RFID ini ditangani oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero.
"Saya minta Pertamina menerapkan sistem monitoring bahan bakar subsidi untuk dilaksanakan akhir Oktober ini," tutur Dahlan usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (22/8).
BACA JUGA: Pelemahan Rupiah Dinilai Terkait Pembiayaan Pemilu
Dahlan juga meminta RFID dipasang tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja, tapi juga di seluruh Jawa. "Saya minta RFID dipasang bukan lagi hanya di Jabodetabek saja tapi di seluruh daerah di Jawa," pungkasnya.
Pemasangan RFID seharusnya dilakukan pada 1 Juli 2013 lalu. Kemunduran pemasangan itu terjadi karena menurut Pertamina ada keterlambatan impor dari China.
BACA JUGA: Rupiah Melemah Hingga 10 Persen, Lampu Kuning
Sebelumya Dahlan meminta Pertamina mengundurkan pemasangan RFID. Hal itu dipintanya Dahlan mengingat masyarakat baru saja menerima kenyataan bahwa harga BBM telah naik. Untuk itu, bekas dirut PLN ini mengusulkan alat RFID sebaiknya dipasang usai Lebaran 2013.
"Karena BBM baru saja naik, sehabis lebaran saja lah dipasang. Biar masyarakat tenang dulu dan menerima kenaikan harga BBM, baru dipasang (alat RFID)," pintanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (2/7).
BACA JUGA: Pertamina Miliki Armada Pengangkut LPG Terbesar
Kalaupun dipaksakan akan dipasang bulan Juli 2013, kata Dahlan, malah akan membuat repot.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melemahnya Rupiah Masih Dinilai Wajar
Redaktur : Tim Redaksi