Okupansi Hotel Rendah, PHRI Minta Insentif Pajak

Senin, 10 Juli 2017 – 12:43 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Okupansi yang tidak terlalu tinggi membuat pengusaha hotel di Jawa Timur meminta insentif pajak dari pemerintah.

Apalagi, persaingan usaha semakin ketat dengan menjamurnya jumlah hotel.

BACA JUGA: Petani Mulai Gencar Produksi Kopi Panggang dan Bubuk

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur M. Soleh menyatakan, insentif yang diminta ialah pengurangan pajak hotel dan restoran sebesar lima persen.

”Sebetulnya, permasalahan pokoknya adalah bukan berat atau ringannya pajak yang sebesar sepuluh persen. Tetapi, dengan pajak itu, daya saing industri hotel di Indonesia akan rendah jika dibandingkan dengan negara lain,” katanya.

BACA JUGA: Popularitas Bali Dongkrak Pariwisata Jatim

Selain persaingan usaha yang keras, kinerja perhotelan saat ini sedang mengalami penurunan demand akibat krisis global dan Indonesia.

”Diperparah lagi kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran perjalanan dinas dan rapat-rapat di luar kantor,” tuturnya.

BACA JUGA: Bisnis Hotel di Surabaya Masih Istimewa

Dampak kebijakan itu sangat besar karena kontribusi dari sektor pemerintahan terhadap perhotelan mencapai 35–40 persen.

Bila pangsa pasar tersebut dipangkas, dampaknya sangat terasa.

Pajak hotel di Surabaya, tutur Soleh, lebih besar jika dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Misalnya, pajak hotel di Singapura yang hanya tujuh persen, Malaysia lima persen, bahkan Australia nol persen.

Terkait dengan pajak parkir, PHRI keberatan jika hotel yang tidak mengenakan tarif terhadap parkir kendaraan milik tamu tetap dikenai pajak parkir sekitar 20 persen.

Alasannya, area parkir yag disediakan pihak hotel merupakan bagian dari fasilitas pelayanan kepada para tamu. 

”Mestinya yang dikenai pihak ketiga yang mengelola parkir,” jelasnya.

Dia juga menyatakan, untuk beberapa hotel, area parkir dikelola oleh pihak ketiga. Pendapatan yang didapat hotel dari pengelolaan parkir juga kecil sehingga hanya cukup untuk perawatan. 

Tahun ini PHRI memperkirakan ada tambahan sebelas hotel dengan 1.300 unit kamar di Jawa Timur. (car/c20/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Panjang Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jatim


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
hotel   Jawa Timur  

Terpopuler