jpnn.com, JAKARTA - Bahan baku farmasi di Indonesia sebagian besar masih diimpor, terutama bahan aktif obat (API) dan bahan tambahan obat.
Ketergantungan ini membuat industri farmasi Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan global.
BACA JUGA: Tip Redakan Batuk di Musim Pancaroba, Ada Obat OTC
Oleh karenanya penting untuk memperkuat percepatan kemandirian farmasi Indonesia. Salah satunya dengan memanfaatkan Obat Bahan Alam (OBA).
"Ada 6 industri kosmetik dan delapan industri obat bahan alam yang berkomitmen sebagai orang tua angkat bagi UMKM obat bahan alam dan kosmetik. Ini patut diapresiasi," kata Plt. Kepala Badan POM Ibu Rizka Andalucia, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Kepala BPOM: Butuh Kerja Sama Stakeholder di Lingkungan dan Industri Obat-Makanan
Dexa Group dan industri Obat Bahan Alam (OBA) lainnya menjadi orang tua angkat yang memberikan edukasi dan pelatihan untuk pengembangan OBA bagi produsen UMKM. Upaya ini diyakini dapat memperkuat percepatan kemandirian farmasi di Indonesia.
Penandatanganan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik digelar di acara Indonesia Wellness Festival (Wellfest) 2024, di mal Central Park, Jakarta, Jumat (2/8).
BACA JUGA: Kemenkes & PB IDI Sepakat OMAI Fitofarmaka Bisa Diresepkan oleh Dokter
Melalui program ini, industri obat bahan alam dan kosmetik memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal peningkatan pengetahuan terkait perizinan, standar sarana, dan mutu produk, teknologi, hingga pemasaran.
"UMKM diharapkan mampu memenuhi ketentuan dan dapat berkembang lebih cepat serta berdaya saing tinggi," ucapnya.
Business Development and Scientific Affairs Director Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata menyebutkan penandatanganan menjadi komitmen Dexa Group memberikan dukungan berupa edukasi dan sharing knowledge kepada produsen UMKM yang memproduksi obat bahan alam.
"Ini sinergi yang baik antarprodusen untuk mengembangkan ekosistem obat bahan alam yang potensinya sangat besar di Indonesia dan juga global," katanya.
Hal itu dapat mendorong produk obat bahan alam di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat bersaing di pasar global.
Seperti, penggunaan ginseng oleh masyarakat di Korea Selatan, obat tradisional di China, ayurveda di India, karenanya Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka perlu didorong pemanfaatannya lebih luas.
"OMAI Fitofarmaka perlu didorong masuk Formularium Nasional sehingga bisa diresepkan oleh para dokter," tegasnya.
Direktur Utama Dexa Medica, Hery Sutanto mengemukakan potensi obat bahan alam Indonesia sangat besar dan Dexa Group ingin mengambil bagian dalam market share tersebut.
Saat ini obat berbahan baku alam menghasilkan 31 obat Fitofarmaka dan Dexa Group berkontribusi sekitar 90% obat bahan alam yang masuk dalam OMAI Fitofarmaka.
"Kami tidak hanya mendominasi produk fitofarmaka, kualitas produk Dexa Group telah dibuktikan dengan kehadirannya di pasar ekspor seperti di Filipina, Nigeria, Kamboja, Vietnam, USA, Mongolia, Singapore, dan Timor Leste," katanya.
Saat ini ada beberapa produk Dexa Group yang telah masuk dalam obat fitofarmaka yakni Stimuno, Inlacin, Redacid, dan Disolf. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad