Ombak Menggila, Ketapang Tutup Tiga Jam

Selasa, 15 Juli 2014 – 03:30 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI – Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin (14/7) ditunda selama tiga jam. Penyebabnya, cuaca buruk melanda perairan yang menghubungkan Ketapang dengan Gilimanuk di Pulau Bali itu.

Dengan penundaan itu, praktis terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan. Kantong-kantong tempat pemberhentian sekitar pelabuhan penuh kendaraan.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Saharuddin Kotto mengatakan, penyeberangan mulai ditutup pukul 10.50 Senin kemarin (14/7). Penutupan semata-mata dilakukan karena cuaca tidak memungkinkan untuk pelayaran Ketapang-Gilimanuk. “Setelah berkoordinasi dengan pihak pelayaran dan syahbandar, diputuskan penyeberangan harus ditunda,’’ ujar Saharuddin.

BACA JUGA: PSK Eks Dolly Eksodus ke Lokalisasi Banir

Ketika penyeberangan ditutup, kapal yang baru tiba di Pelabuhan Ketapang langsung sandar di dermaga. Kapal yang sudah muat langsung menuju pinggir guna memberikan ruang bagi kapal lain untuk bersandar. ’’Itu dilakukan agar tidak terjadi antrean di tengah laut,’’ imbuhnya.

Ketapang ditutup karena kecepatan angin mencapai 32 knot. Kecepatan angin seperti itu tidak biasa terjadi. Sebab, normalnya 10–15 knot. Sedangkan gelombang tinggi mencapai 2–3 meter. ’’Angin keras dan gelombang tinggi mencapai dua sampai tiga meter,’’ ujar Saharuddin.

BACA JUGA: Banyak Tertular AIDS karena Suami Suka Ngeseks dengan PSK

Setelah cuaca membaik, pelabuhan kembali membuka pelayaran pukul 13.50. Pelabuhan dibuka karena gelombang sudah tidak membahayakan lagi.

Berdasar pantauan Radar Banyuwangi (JPNN Group), tiga kapal berangkat kali pertama saat pelayaran dibuka. Tiga kapal itu adalah KMP Jambo VIII di dermaga MB I, KMP Marina Pratama di dermaga MB II, dan KMP Rajawali Nusantara di dermaga ponton.

BACA JUGA: Ingin Mendulang Emas Malah Tewas Terseret Arus Sungai

Sementara itu, menjelang arus mudik Lebaran, pihak pelabuhan menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi. Hal itu dilakukan agar perkembangan cuaca selalu terpantau. ’’Itu dilakukan karena kita mengutamakan keselamatan,’’ kata Saharuddin.

Mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk saat Lebaran, pihaknya akan menyediakan tempat istirahat untuk penumpang. Tempat istirahat yang disediakan itu berada di lantai 2 kantor ASDP Ketapang. ’’Di sana nanti kita sediakan karpet dan kursi,’’ ujar pria asal Padang, Sumatera Barat, tersebut. (mg3/c1/aif/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkokesra Tolak Usulan Warga Terkait Bantuan Rehab Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler