jpnn.com, JAKARTA - Ombudsman RI (ORI) menemukan banyak pelanggaran dalam pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 2017 yang dilaksanakan 20-23 Maret.
Menurut Ahmad Suaedy selaku pimpinan ORI, dengan temuan maladministrasi tersebut menjadikan USBN sia-sia.
BACA JUGA: Kunci Jawaban Rp 25 Ribu, Kemendikbud: Terlalu Murah!
"Tim kami menemukan banyak maladministrasi terjadi pelaksanaan USBN, baik yang diatur dalam pos USBN maupun yang tidak atur dalam pos USBN," kata Ahmad dalam laporannya kepada Irjen Kemendikbud Daryanto di Kantor ORI, Jakarta, Selasa (4/4).
Yang membuat ORI prihatin, pengawas justru melakukan pelanggaran.
BACA JUGA: Banyak Kejanggalan, USBN Sia-Sia
Ini dilihat dari sikap pengawas yang keluar masuk ruangan dan tidak maksimal melakukan pengawasan.
Ironisnya, pengawasnya justru menggunakan alat komunikasi elektronik.
BACA JUGA: Mendikbud: Pelaksanaan UN Harus Utamakan Kejujuran
"Tim kami menemukan pengawas main game saat mengawas. Bahkan mereka membiarkan siswa bekerja sama untuk mengisi ujian. Mereka juga tidak melarang siswa membawa alat komunikasi dan elektronik," ujarnya.
Anehnya lagi, tambah Ahmad, pengawas adalah guru mata pelajaran yang sedang diujikan sehingga berisiko terjadi kebocoran. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Reformasi Pelayanan Publik di Semua Sektor
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad