JAKARTA - Pertemuan presiden terpilih, Jokowi dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical yang berlangsung Selasa (14/10) berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 15.30 hingga 16.30. Jokowi -sapaan Joko Widodo- dan Ical berada di dalam ruang VVIP restoran milik Pemprov DKI Jakarta di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Di luar ruangan tampak sedang menunggu sambil berbincang Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto dan adik Ical, Nirwan Bakrie. Hidangan dari masakan rumahan serta jajan pasar menjadi sajian yang menemani sepanjang pertemuan.
BACA JUGA: Desak KemenPAB-RB Pelototi Pengangkatan Pejabat Kemenkeu
Seusai pertemuan, Jokowi dan Ical memberikan keterangan kepada wartawan. ”Ini ngopi bareng yang membahas masalah bangsa,” ujar Jokowi mengawali penjelasannya didampingi Ical.
Dia mengaku menyantap onde-onde bersama Ical selama pertemuan itu. ”Beliau (Ical, Red) berbagi pengalaman waktu dulu menjadi Menko Kesra. Sangat berguna bagi pemerintahan ke depan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Setelah Jumpa Ical, Jokowi Akan Temui Prabowo
Pertemuan tersebut, menurut Jokowi, digelar untuk meluruskan anggapan bahwa dirinya memiliki masalah dengan Ical. Anggapan itu memicu kekhawatiran bahwa Golkar bersama KMP akan terus mengganggu jalannya pemerintahan yang dipimpin Jokowi bersama JK.
”Perbedaan di dalam politik merupakan hal yang wajar. Sehingga kalau pilihan saya dan Pak Aburizal berbeda, ya wajar saja,” tutur Jokowi.
BACA JUGA: Jangan Ada Lagi Kontroversi seputar Pelantikan Jokowi
Kader PDIP tersebut juga mengaku bertanya tentang posisi Golkar saat pertemuan empat mata. Apakah masih setia di Koalisi Merah Putih (KMP) atau ikut berubah haluan dengan bergabung dalam pemerintahan bersama Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Namun, bujukan Jokowi itu tidak bisa mengubah keyakinan Ical. ”Sudah saya tanya. Beliau mengatakan tetap di KMP,” ucapnya.
Menurut Jokowi, pihaknya tidak kecewa dengan ketegasan Ical yang menolak ajakan bergabung dalam pemerintahan. Dia justru menghormati sikap setia yang ditunjukkan Golkar. Pasalnya, partai yang lahir sejak Orde Lama itu dibutuhkan untuk check and balances pemerintahan. Namun, pihaknya tetap membuka pintu selebar-lebarnya jika dalam perjalanan pemerintahan Golkar berubah pikiran dan merapat ke pemerintah.
Ical yang dalam pertemuan itu mengenakan baju safari abu-abu menyatakan bakal mendukung pemerintahan Jokowi-JK meski pihaknya mengambil posisi di luar eksekutif. Pria yang hobi bermain tenis tersebut mengungkapkan, saat berdiskusi dengan Jokowi, dirinya banyak membicarakan masalah Indonesia. Mulai ekonomi, kesejahteraan rakyat, terutama di Papua, serta pemerataan pembangunan. ”Intinya saling memberikan masukan,” ujarnya.
Ical mengatakan, dalam pemerintahan ke depan, pihaknya berjanji tidak menjegal Jokowi-JK. Sebab, tegas dia, posisi Golkar bukan oposisi, melainkan sahabat dan rekan kerja pemerintahan Jokowi-JK. ”Sehingga, kalau ada masalah, kami akan memberikan kritik serta masukan kepada pemerintahan,” ucapnya.
Mengenai kemungkinan partainya bergabung ke pemerintah, Ical menyatakan bahwa sampai kini Golkar masih tidak punya niat berpisah dengan KMP. Namun, dia membebaskan kadernya jika bergabung dengan pemerintahan. ”Kami tetap di KMP. Jika ada kader Golkar masuk ke pemerintahan, itu bukan mewakili Golkar,” terangnya.(aph/owi/bay/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hajriyanto: Golkar tak Akan Merunduk-runduk pada Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi