Operasi Ranting Zaitun, Awal Perang AS Vs Turki?

Senin, 22 Januari 2018 – 06:58 WIB
Tentara Turki. Foto: ANP

jpnn.com, AZAZ - Turki benar-benar tak peduli akan potensi perang terbuka dengan Amerika Serikat (AS). Kemarin, Minggu (21/1), militer pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerbu basis militan Kurdi, Yekineyen Parastina Gel (YPG) di Afrin, Syria, Minggu (21/1). 

Mengutip Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim, HaberTurk melaporkan bahwa operasi darat itu dilancarkan untuk mendukung serangan udara di perbatasan yang dikuasai Kurdi tersebut. Ankara berambisi menciptakan zona aman sejauh 30 kilometer di perbatasannya dengan Syria.

BACA JUGA: Perang Amerika Serikat Vs Turki di Depan Mata

Menciptakan zona aman di perbatasan itu menjadi prioritas Turki setelah awal bulan ini AS mengumumkan kehadiran 30 ribu personel penjaga perbatasan di Afrin.

’’Pada hari kedua ini (kemarin), #OliveBranchOperation (Operasi Ranting Zaitun, Red) berlanjut demi mewujudkan perdamaian dan keamanan bagi rakyat (Turki), melindungi integritas wilayah Syria, serta mengusir semua unsur teroris dari kawasan tersebut,’’ tulis Ibrahim Kalin, jubir Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada akun Twitter-nya. Di mata Turki, YPG yang merupakan bagian dari Partai Pekerja Kurdi atau PKK adalah teroris.

BACA JUGA: Ngebet Sikat Kurdi, Erdogan Gandeng Pemberontak Syria

Lewat cuitannya, Kalin berharap seluruh sekutu Turki mendukung operasi militer yang dilancarkan dari udara dan darat itu. Kepada Reuters, dia menyatakan bahwa misi utama Operasi Ranting Zaitun adalah membebaskan perbatasan dari teroris.

Karena bersekutu dengan YPG, AS pun dianggap sebagai teroris oleh Turki. Maka, Ankara mengimbau seluruh negara sekutu AS agar tidak mengekor kebijakan Washington.

BACA JUGA: Erdogan Pastikan Inggris Mendukung Resolusi Yerusalem

Kemarin pasukan darat Turki memasuki Afrin sekitar pukul 11.00 waktu setempat (sekitar pukul 15.00 WIB). Dalam serangan tersebut, militer Turki mendapatkan bantuan dari kelompok oposisi bersenjata Free Syrian Army (FSA).

Maka, kali ini FSA yang menjadi salah satu kekuatan oposisi untuk melawan rezim Presiden Bashar Al Assad harus berhadapan dengan YPG yang juga anti-Damaskus.

Kemarin YPG menembakkan empat roket ke Kota Kilis yang terletak di perbatasan dua negara. Akibatnya, beberapa rumah hancur. Namun, menurut Kantor Berita Anadolu, serangan roket itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebelumnya, serangan udara Turki menarget 153 titik di Afrin. Termasuk sarang dan tempat persembunyian militan Kurdi. Menurut YPG, serangan Sabtu malam tersebut merenggut nyawa enam warga sipil dan tiga gerilyawan Kurdi. Selanjutnya, jumlah korban luka mencapai 13 orang. (hep/c22/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberontak Syria Bina Mantan Kombatan ISIS


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler