Operasi Tinombala Kemungkinan Dihentikan, Ini Alasannya

Selasa, 03 April 2018 – 10:22 WIB
Personel Brimob. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polri mengevaluasi Operasi Tinombala yang masih menyisakan pengejaran untuk sekitar delapan orang anak buah Santoso. Ada kemungkinan operasi akan dihentikan, mengingat frekuensi dari perlawanan kelompok Santoso menurun.

Wakapolri Komjen Syafruddin menjelaskan, kalau memang diperlukan operasi Tinombala akan dihentikan. Hal tersebut akan dilihat dari situasi dan kondisi di Poso. ”Sepanjang bisa ditangani kewilayahan, ya cukup sudah,” terang jenderal berbintang tiga tersebut, Senin (1/4).

BACA JUGA: Poso Makin Aman, Polri Segera Akhiri Operasi Tinombala

Menjaga keamanan Indonesia ini memang bukan hanya satu titik. Apalagi, di depan mata ini sudah ada pilkada serentak. Pasukan harus dikonsentrasikan ke Pilkada. ”Pengamanan pilkada harus siap,” tuturnya.

Ada sejumlah pertimbangan untuk menilai kerawanan pilkada, dari demografi, jejak ketegangan daerah dan sebagainya. Untuk yang demografi itu di Jawa. ”Kalau yang jejak itu Indonesia Timur,” terangnya.

BACA JUGA: Dapat Missed Call dari Luar Negeri? Segera Lapor Polisi

Dia menerangkan, semua potensi gangguan keamanan itu harus diwaspadai. Sehingga, bisa dilakukan pencegahan terjadinya konflik saat pilkada. ”Jangan sampai pilkada malah panas sekali,” urainya.

Karena itu, pasukan juga dikerahkan ke sejumlah daerah yang masuk kategori rawan tersebut. Sehingga, keamanan lebih terjadi, situasi yang coba dicegah kalau tetap muncul bisa ditanggulangi. ”Di situ butuh pasukan,” terang mantan Kalemdikpol tersebut.

BACA JUGA: Penerimaan Anggota Polri 2018 Curang, Silakan SMS Kapolda

Maka dari itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan peninjauan ke sejumlah daerah yang akan menggelar pilkada serentak. Tentunya, untuk mensolidkan semua elemen masyarakat. ”TNI dan Polri juga perlu kerekatan, itulah yang dilakukan Kapolri bersama Panglima TNI,” ungkapnya.

Untuk daerah-daerah yang terdapat calon kepala daerah asal Polri, dia menuturkan bahwa personel juga diperingatkan untuk tidak memihak pada siapapun. ”Kalau memihak ada bukti, ada sanksi,” ujarnya.

Sebelumnya, Operasi Tinombala berlangsung sejak 2014 dengan melibatkan lebih dari 3 ribu personel. Hasil dari operasi ini Santoso dilumpuhkan dan 34 anggotanya tewas dan menyerahkan diri.

Sementara korban meninggal dunia dari petugas baik Polri dan TNI mencapai belasan orang. Untuk jumlah korban luka diperkirakan jauh lebih banyak selama operasi tersebut. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Informasi Seputar Penerimaan Anggota Polri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler