Operasikan 8 PLTG, PLN Tambah Kapasitas 500 Mw

Selasa, 13 Desember 2016 – 08:42 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperoleh tambahan kapasitas terpasang 500 mw.

Tambahan itu berasal dari delapan pembangkit listrik tenaga gas atau mobile power plant (PLTG/MPP).

BACA JUGA: Prediksi Support dan Resistance IHSG Pekan Ini

Delapan PLTG tersebut merupakan bagian dari proyek pembangkitan listrik 35 ribu mw.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin menyatakan, tujuh pembangkit beroperasi sejak Juli lalu.

BACA JUGA: Layani Rute Jakarta-Surabaya, Kapal Ro-Ro Bakal Diberikan Insentif

Satu pembangkit baru beroperasi pada Desember ini.

Delapan pembangkit itu adalah MPP Jeranjang–Lombok (2 x 25 mw), MPP Air Anyir–Bangka (2 x 25 mw), dan MPP Tarahan–Lampung (4 x 25 mw).

BACA JUGA: Pemkot Bangun Gedung Ciamik untuk Pelaku UKM

Selain itu juga MPP Nias (1 x 25 mw), MPP Pontianak (4 x 25 mw), dan MPP Balai Pungut–Riau (3 x 25 mw).

PLTG MPP dibangun anak perusahaan PLN, yakni Bright PLN Batam.

Proyek senilai Rp 8 triliun tersebut dikerjakan bersama PT GE Operation Indonesia dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.

’’Rata-rata pembangunan proyek dapat selesai enam bulan sejak serah terima lahan dari PLN pada PLN Batam. Ini merupakan bukti komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dan keandalan sistem,’’ jelasnya.

Pemilihan lokasi MPP berdasar kondisi wilayah yang membutuhkan tambahan pasokan listrik.

Pembangkit MPP dipilih agar bisa menjadi solusi.

Selain canggih, waktu pembangunan pembangkit MPP lebih cepat, pengoperasian ramah lingkungan, dan mudah dipindahkan ke lokasi lain.

Bukan hanya pembangkit yang mobile, PLN juga membangun pembangkit-pembangkit baru yang bersifat fixed seperti PLTU.

Bila nanti kebutuhan listrik di daerah itu sudah tercukupi dari pembangkit fixed, pasokan dari MPP diputus dan pembangkit dipindahkan ke daerah lain.

’’Wilayah-wilayah yang sebelumnya minim listrik kini mendapatkan pasokan yang mencukupi, terutama bagi kebutuhan pembangunan dan infrastruktur di Indonesia. Jadi, target rasio elektrifikasi 99,7 persen pada 2019 dapat tercapai,’’ tutur Amir. (dee/c14/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Didorong Bangun Fasilitas Layanan Wisata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler