jpnn.com, JAKARTA - Beberapa hari terakhir nama Anies Baswedan kembali meredup di bursa capres/cawapres. Pasalnya, partai-partai oposisi mendadak kompak menyatakan tidak berminat mengusung gubernur DKI Jakarta itu.
PKS tegas mengatakan bahwa prioritas mereka adalah sembilan kader yang telah disodorkan kepada koalisi untuk dipilih sebagai bakal calon wakil presiden. Sedangkan Gerindra bersikeras mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Dulu Menolak, Kini Anies Lepas Tangan soal Proyek Jalan Tol
Menanggapi fenomena ini, Ketua Umum Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Ustad Yusuf Muhammad Martak mengungkapkan, pihaknya tidak mempermasalahkan siapapun yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan PBB.
Baginya, yang terpenting kelima partai tersebut berkoalisi. "Untuk nama capres-cawapres kita berikan kebebasan kepada partai pengusung. Asalkan empat partai ditambah dengan Partai Berkarya bisa berkoalisi membentuk poros keumatan dan kebangsaan," jelas nya kepada INDOPOS, Jumat (13/7).
BACA JUGA: LSM Minta Anies Jauhi Proyek Enam Ruas Jalan Tol
Meski begitu, lanjut Yusuf Martak, GNPF Ulama tetap akan menggelar acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional pada tanggal 27 - 29 Juli nanti. Ini untuk menampung aspirasi ulama dan tokoh nasional terkait siapa capres-cawapres yang memenuhi keretaria.
"Khususnya yang memiliki keberpihakan kepada umat serta juga memenuhi cita-cita pendiri bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
BACA JUGA: Jika Anies - AHY Bersatu, Oposisi Pasti Merapat
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 KH Slamet Ma'arif turut menjelaskan, pihaknya juga akan mendukung apapun keputusan yang diambil oleh koalisi keumatan.
"Kami akan dukung siapapun calonnya jika koalisi keumatan antara Gerindra, PKS, PAN dan PBB terbentuk," ujarnya kepada INDOPOS.
Lebih lanjut, dirinya juga menuturkan bahwa para ulama akan menggelar musyawarah untuk memberikan rekomendasi yang mungkin bisa menjadi rujukan dari keempat partai tersebut.
"Capres-Cawapres nanti juga bisa dihasilkan melalui Ijtima Ulama serta direkomendasikan oleh HRS (Habib Rizieq Shihab) yang semoga menjadi rujukan untuk koalisi keumatan," tambahnya. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Tentu JK Dukung Anies Maju di Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Adil