Oposisi Syiria Hadiri Politik Perdamaian

Selasa, 28 Juni 2011 – 20:31 WIB
DAMASKUS - Sekitar 200 aktifis oposisi Syria menghadiri pertemuan untuk membahas transisi politik damai di Damaskus kemarin (27/6)Pertemuan seperti itu baru pertama dihelat sejak demonstrasi anti pemerintah pecah Maret lalu.

Sebagian aktifis yang hadir adalah mentan tahanan politik

BACA JUGA: Setengah Jam Ikuti Persidangan, Petinggi Khmer Keluar

Mereka tidak mewakili partai politik dan mengklaim bukanlah aktifis yang ikut ambil bagian dalam demonstrasi anti pemerintah beberapa bulan terakhir.

Otoritas Syria menyatakan telah diberitahu tentang pertemuan tersebut dan tidak melarangnya
Namun tidak akan ada perwakilan pemerintah di sana.

Para peserta pertemuan menyatakan, tidak akan mengajukan kesepakatan apapun kepada pemerintah

BACA JUGA: Google Mulai Terjun ke Politik Ekstrem

Mereka hanya ingin kekerasan dan pembunuhan dihentikan.

Panitia pelaksana pertemuan, Lu'ay Hussain, mendapatkan kesempatan berpidato di hari pertama kemarin
Dia menyatakan pertemuan tersebut adalah momen luar biasa dan belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

"Mereka yang hadir tidak bersenjata, karena mereka bukan teroris atau pelaku sabotase," ujarnya merujuk pada pernyataan Presiden Assad, yang sebelumnya mensinyalir, demonstrasi rakyat telah disabotase oelh pihak tak bertanggung jawab

BACA JUGA: ICC Terbitkan Surat Penangkapan Qadafi

Dalam pidatonya, Hussain menyatakan, sistem tirani harus dihentikan.

Muncul kekhawatiran di pihak sejumlah aktifis oposisi yang takut bahwa penyelenggaraan pertemuan tersebut, di tengah terjadinya kekerasan dan sikap represi militer, bisa dijadikan pembenaran bagi rezim Assad untuk melanjutkan tindakannya.

"Deklarasi koalisi Damaskus, oposisi utama di Syria, telah menyatakan menolak pertemuan tersebut," jelas Malik al-Abdeh, redaktur di Barada TV, sebuah kanal TV oposisi Syria kepada BBCDia menambahkan, pemerintah justru senang dengan adanya pertemuan tersebut.

"Dalam pertemuan itu, memang ada 3-4 tokoh yang pernah dipenjara karena beroposisiTapi di luar itu, saya melihat dalam daftar kehadiran peserta, tidak ada yang dikenal sebagai tokoh oposisi," tambahnya.

"Jadi jelas ini bukan pertemuan oposisiIni hanya pertemuan para intelektual yang membahas masa depan SyriaSaya harus menekankan ini, pertemuan tersebut berada di bawah pengawasan ketat militer Syria," tegasnya(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencanakan Demo, 70 Aktivis Malaysia Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler