Sebagian aktifis yang hadir adalah mentan tahanan politik
BACA JUGA: Setengah Jam Ikuti Persidangan, Petinggi Khmer Keluar
Mereka tidak mewakili partai politik dan mengklaim bukanlah aktifis yang ikut ambil bagian dalam demonstrasi anti pemerintah beberapa bulan terakhir.Otoritas Syria menyatakan telah diberitahu tentang pertemuan tersebut dan tidak melarangnya
Para peserta pertemuan menyatakan, tidak akan mengajukan kesepakatan apapun kepada pemerintah
BACA JUGA: Google Mulai Terjun ke Politik Ekstrem
Mereka hanya ingin kekerasan dan pembunuhan dihentikan.Panitia pelaksana pertemuan, Lu'ay Hussain, mendapatkan kesempatan berpidato di hari pertama kemarin
"Mereka yang hadir tidak bersenjata, karena mereka bukan teroris atau pelaku sabotase," ujarnya merujuk pada pernyataan Presiden Assad, yang sebelumnya mensinyalir, demonstrasi rakyat telah disabotase oelh pihak tak bertanggung jawab
BACA JUGA: ICC Terbitkan Surat Penangkapan Qadafi
Dalam pidatonya, Hussain menyatakan, sistem tirani harus dihentikan.Muncul kekhawatiran di pihak sejumlah aktifis oposisi yang takut bahwa penyelenggaraan pertemuan tersebut, di tengah terjadinya kekerasan dan sikap represi militer, bisa dijadikan pembenaran bagi rezim Assad untuk melanjutkan tindakannya.
"Deklarasi koalisi Damaskus, oposisi utama di Syria, telah menyatakan menolak pertemuan tersebut," jelas Malik al-Abdeh, redaktur di Barada TV, sebuah kanal TV oposisi Syria kepada BBCDia menambahkan, pemerintah justru senang dengan adanya pertemuan tersebut.
"Dalam pertemuan itu, memang ada 3-4 tokoh yang pernah dipenjara karena beroposisiTapi di luar itu, saya melihat dalam daftar kehadiran peserta, tidak ada yang dikenal sebagai tokoh oposisi," tambahnya.
"Jadi jelas ini bukan pertemuan oposisiIni hanya pertemuan para intelektual yang membahas masa depan SyriaSaya harus menekankan ini, pertemuan tersebut berada di bawah pengawasan ketat militer Syria," tegasnya(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencanakan Demo, 70 Aktivis Malaysia Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi