Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Turun Langsung ke Lapangan Setiap Hari

Minggu, 31 Maret 2024 – 17:55 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Foto: Kementan

jpnn.com, LAMPUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung.

Langkah itu diambil demi mengejar percepatan tanam, sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun.

BACA JUGA: Kementan Dorong Penggunaan Padi Organik untuk Menghadapi Krisis Pangan Dunia

Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra mengatakan timnya selalu berada di lapangan untuk memastikan optimalisasi lahan berjalan secara maksimal. 

“Alhamdulillah, kita sudah susun perencanaan, anggaran, bahkan di lapangan itu semua ada penanggung jawabnya masing-masing,” sebut Jekvy pada keterangan pers Minggu (31/3). 

BACA JUGA: MSPP: Kementan Ingin Teknologi Sektor Pertanian Dioptimalkan Demi Peningkatan Produktivitas

Dia berkeyakinan bahwa program Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) dan pompanisasi itu akan menjadi solusi utama dalam menghadapi tantangan penyediaan stok pangan nasional dan mitigasi darurat pangan nasional. 

"Saat ini, progres Oplah sudah sampai pada pemenang lelang. SID (Survei Investigasi dan Desain.red) dilakukan dengan sistem lelang, pemenang lelang sudah ada, namun masa sanggah sampai tgl 25 maret 2024 dan akan dilaksanakan mulai 8 april 2024," ungkapnya.

BACA JUGA: Kementan Perbaiki Infrastruktur Demi Meningkatkan Produktivitas

"Setelah penetapan pemenang, pelaksanaan kontrak pekerjaan akan dilakukan selama 3 bulan," lanjut Jekvy.

Untuk memastikan program berjalan baik, Jevky  melakukan pemantauan langsung pada 27 Maret 2024 lalu.

Turut hadir dalam pemantauan, Kasiter Korem 043/Garuda Hitam, Kolonel Inf. Jaka Sutanta.

Jaka menekankan kepada jajaran TNI AD di Lampung untuk selalu siap siaga dan berada di lapangan bersama Tim Kementan dan dinas pertanian setempat.

“Kerja sama antara Kementan dan TNI AD dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan nasional dipandang sebagai strategi pertahanan keamanan pangan negara untuk masa yang akan datang,” tegas Jaka. 

Kementan juga melakukan pengawasan dengan menugaskan Auditor Inspetorat Jenderal (Itjen) untuk hadir.

Itjen bertugas untuk mendampingi sekaligus melakukan proses pengawalan adminstrasi sehingga tidak terjadi permasalahan administrasi di lapangan, dan menimbulkan masalah (temuan) di kemudian hari.

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa merupakan strategi pemenuhan kebutuhan pangan nasional dari Kementan untuk menjawab tantangan ketersediaan pangan dari Impor.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, proses SID agar dipercepat, sehingga tidak menunggu selesainya perjanjian kontrak tapi langsung eksekusi di lapangan bersama TNI.

“TNI dan dinas pertanian provinsi dan kabupaten serta seluruh instansi terkait sudah melakukan penentuan titik koordinat untuk penetapan lahan," tutup Amran. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Gandeng TNI AD untuk Wujudkan Lampung Menjadi Sentra Produksi Beras Nasional


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler