jpnn.com, JAKARTA - BUMN kepelabuhanan Pelindo I, II, III dan IV menyiapkan rencana sinergi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pengguna jasanya.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam perjanjian kerja sama optimalisasi asset, engineering project dan penyediaan suku cadang antara PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI) dengan PT Equiport Inti Indonesia.
BACA JUGA: Pelabuhan Kuala Tanjung Siap Beroperasi Penuh
Kemudian perjanjian kerja sama pertukaran informasi dan dukungan penyediaan suku cadang antara PT JPPI dan dengan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) di Hotel Sheraton, Surabaya (14/12).
PT JPPI yang merupakan anak usaha Pelindo II akan diproyeksikan menjadi subholding membawahi BIMA (anak usaha Pelindo III) dan Equiport (anak usaha Pelindo IV) untuk menangani maintenance peralatan pelabuhan melalui penanaman saham baru.
BACA JUGA: PT PII Minta Modal Rp 1 Triliun ke Pelindo II
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan, sinergi ini tidak terlepas dari imbauan Menteri BUMN yang menginginkan anak usaha perusahaan plat merah menghilangkan sekat kewilayahan.
“Semua peralatan pelabuhan di wilayah Pelindo I, II, II dan IV nantinya akan dimaintenance oleh tiga perusahaan tersebut, dan tidak menutup kemungkinan akan merambah ke wilayah TUKS dan pelabuhan swasta sehingga bisa meningkatkan pendapatan secara korporasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Kasus Pelindo II Tidak Produktif Bagi Iklim Investasi
Selain itu, proses pengadaan alat di seluruh pelabuhan (Pelindo I s.d IV) juga akan dilakukan melalui satu pintu yang dikoordinir oleh JPPI.
Dengan begitu harga yang diperoleh akan lebih kompetitif karena dilakukan pembelian secara kolektif dibandingkan pengadaan oleh masing-masing Pelindo.
Sehingga standarisasi disemua pelabuhan bisa terwujud baik melalui alat, maintenance maupun SDM karena mereka memiliki alat yang sama.
Di sisi lain, Pelindo juga telah sepakat membuat portal bersama yang diterapkan pada Integrated Billing System (IBS) National untuk menyatukan customer portal pelayanan jasa kepelabuhanan.
“Sebelumnya masing-masing pelabuhan memiliki portal customer sendiri-sendiri untuk pengguna jasa. Sehingga pengguna jasa harus memiliki 4 akses yang berbeda untuk mendapatkan jasa kepelabuhanan ketika mereka datang ke wilayah pelabuhan yang dikelola oleh masing-masing Pelindo. Dengan adanya IBS ini akan sangat memudahkan layanan bagi pengguna jasa karena hanya membutuhkan satu akses saja,” jelasnya.
Layanan IBS national yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa kepelabuhanan berupa booking, tracking layanan kapal, petikemas dan nonpetikemas, billing dan payment.
“Nantinya semua pengguna jasa yang memperoleh layanan kepelabuhanan di semua wilayah Pelindo hanya akan mendapat satu billing karena sudah melalui satu pintu akses,” pungkas Sri.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Segera Menuntaskan Kasus Pelindo II
Redaktur & Reporter : Yessy