JAKARTA - Target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia sebanyak 7 juta orang sampai dengan tutup tahun 2010 diperkirakan akan dapat terlampauiPerforma selama kuartal pertama tahun ini memperkuat optimisme Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
BACA JUGA: Panser Pindad Bakal Dibarter Sedan Proton
Karena, selama empat bulan pertama pada 2010 wisata mampu tumbuh dua digit di atas 11 persen."Maka target 7 juta wisman sampai tutup tahun kami yakin dapat terlampaui," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Sapta Nirwandar, di Jakarta, Jumat (11/6) kemarin.
Dia mengatakan, angka tersebut naik cukup signifikan dibanding tahun lalu yang tercatat 1,89 wisman berkunjung ke Tanah Air selama periode Januari-April 2010
Sapta pun menargetkan angka itu akan terus merangkak naik khususnya dalam masa liburan tengah tahun, libur lebaran, dan libur akhir tahun
BACA JUGA: Mustafa Pasrah ke Pertamina
"Fokus pasar kita terkonsentrasi di Malaysia, Singapura, Australia, Tiongkok, Jepang, dan Korea," katanya.Tercatat, turis asal Malaysia memberikan kontribusi terbesar dan tumbuh 25,20 persen dibanding tahun lalu
BACA JUGA: Dijajaki, Potensi Sungai Yawei jadi PLTA
Sapta menambahkan, kenaikan kunjungan wisman pada April 2010 cukup signifikan yakni 14,12 persen dibandingkan tahun lalu karena walaupun masih tergolong off-seasonWalaupun ada beberapa peristiwa terkait keamanan nasional yang mengganggu namun wisata tetap mampu tumbuh 2 digit sementara pada April 2009 hanya tumbuh 6 persen."Padahal pada periode yang sama tahun ini sempat terjadi kerusuhan di Batam, letusan gunung, penangkapan teroris, kebijakan dan antrian Visa on Arrival (VoA)," katanyaMenurut Sapta, bila momentum pertumbuhan dapat dipertahankan, maka pasar-pasar yang diperkirakan akan berkontribusi besar terutama dalam jumlah wisman yang melebihi targetBeberapa negara potensial adalah Malaysia, Australia, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, dan Inggris.
"Agar momentum tetap terjaga, maka kami menyadari perlu antisipasi termasuk dalam hal rencana Air Asia akan pull out dari Bandung pada November 2010 karena kondisi runway tidak memadai didarati armada baru, demikian juga dengan maskapai yang sudah berhenti terbang," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemangku kepentingan terkait agar ditindaklanjuti sesegera mungkinPihaknya juga berupaya mengoptimalisasi ketersediaan kursi pesawat yang ada melalui berbagai promo dengan penerbangan dan agen wisata di pasaran"Di samping itu, Kemenbudpar juga memperbanyak even di Batam dan Bandung bekerja sama dengan Pemda dan industri setempat," pungkas dia(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesulitan Tagih Piutang Rp 62 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi