Optimis Cadangan Devisa Capai USD200 Miliar

Jumat, 11 Februari 2011 – 17:45 WIB

BOGOR--Saat ini jumlah cadangan devisa Indonesia sudah hampir mencapai USD100 miliarAngka ini merupakan rekor tertinggi cadangan devisa RI sepanjang sejarah

BACA JUGA: Konsumsi Listrik di Jawa Tembus Rekor Tertinggi

Kepada wartawan saat ditemui di Istana Bogor, Jumat (11/2) Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, cadangan devisa Indonesia bahkan ke depan bisa mencapai USD200 miliar.

"Namun penggunaannya haruslah menggunakan konsep kehati-hatian
Jangan sampai cadangan devisa kita digunakan untuk hal-hal yang mengandung resiko,” kata Hatta.

Cadangan devisa kata Hatta, hanya akan digunakan untuk hal-hal yang dirasa sangat penting dan mendesak

BACA JUGA: Masih Banyak Perusahaan Nunggak Pajak

Selagi masih bisa menggunakan dari sumber anggaran lain, maka cadangan devisa diusahakan tetap dipertahankan
"Untuk menggunakan cadangan devisa, kita harus konsultasi dengan Bank Indonesia (BI)

BACA JUGA: Evakuasi WNI dari Mesir Rogoh APBN Rp 5 Miliar

Jadi tidak sembarangan dan perlu pembahasan lebih lanjut,” kata Hatta.

Sementara itu, Komite Ekonomi Nasional (KEN) memastikan cadangan devisa Indonesia sebesar USD100 miliar belum digunakan dengan maksimalHal ini dikhawatirkan bisa berdampak pada beban yang harus ditanggung B)Karena cadangan devisa bisa menekan biaya moneter.

Ketua KEN Chairul Tanjung mengatakan, dalam realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Pemerintah (APBN), pengawasan dari DPR akan jauh lebih besar dibandingkan pengawasan dari Pemerintah"Bisa-bisa kalau tidak digunakan cadangan devisa yang besar menjadi beban negara karena uang yang masuk ke dalam negeri harus dibayarkan bunganya," kata Chaerul Tanjung dalam acara Retret BUMN tersebut.

Chaerul Tanjung mengatakan, untuk jangka panjang, cadangan devisa negara bisa mencapai USD200 miliar dan itu harus digunakan dengan maksimalSaat ini katanya, cadangan devisa yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur baru sebesar 5-10 persenSedangkan bila pemerintah mampu melakukan penghematan 10 persen saja dari APBN, maka bisa terjadi penghematan hingga Rp20triliun.

"Jika semua ini bisa diarahkan kepembangunan infrastruktur, otomatis akan menyerap tenaga kerja dalam negeriTapi kita harus tahu dengan jelas berapa besar jumlah tenaga kerja yang terserap dan berapa potensi pengangguran bisa berkurangHal itu sesuai dengan arahan Bapak Presiden," katanya.

Selama ini kata Chaerul, ketersediaan lapangan kerja dinilai masih belum menjadi prioritas PemerintahKarena besarnya modal (kapital ) yang masuk ke dalam investasi, tidak seiring dengan perkiraan berapa besar bisa menyerap tenaga kerja"Kalau semuanya itu dihitung, otomatis akan terlihat proses yang riil dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Chaerul(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetap Pertahankan Asumsi Makro


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler