Optimisme Bio Farma soal Indonesia Bakal Bebas Covid-19 pada 2022

Bio Farma tetap Optimistis pada 2022 Indonesia Bebas Covid-19

Senin, 08 Februari 2021 – 06:17 WIB
Vaksin Sinovac disimpan di Bio Farma Bandung Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 masih terus berlangsung di seluruh Indonesia.

Melihat perkembangan saat ini, target vaksinasi terhadap 75 persen dari total populasi masyarakat Indonesia kemungkinan bisa dicapai dalam rentang waktu satu tahun atau paling lambat 18 bulan. Karena itu diyakini 2022 Indonesia sudah bisa bebas dari Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Andi Bongkar Semua tentang Moeldoko, Rezim Militer Berakhir, Kapolri Beri Penghargaan untuk 4 Orang

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto dan anggota Komisi IX DPR M. Yahya Zaini sepakat sejauh ini target bebas Covid-19 tahun 2022 sangat mungkin terpenuhi.

"Kita semua optimistis Kementerian Kesehatan, Bio Farma, semua optimis. Sudah ditargetkan oleh Pak Presiden satu tahun," kata Bambang Heriyanto pada Minggu (7/2).

BACA JUGA: BPOM Izinkan Vaksin Coronavac Disuntikkan ke Lansia, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, tugas Bio Farma adalah menyiapkan kebutuhan vaksin dari Kementerian Kesehatan.

Sejauh ini, menurut dia, Bio Farma dalam posisi siap menyediakan vaksin. 

BACA JUGA: Bagi yang Tinggal di Australia, Ini Perkiraan Kapan Anda Menerima Vaksin COVID-19

"Untuk setahun ini target ada 429 juta dosis, ya Bio Farma nanti siapkan, dalam rangka supaya cepat mengatasi," ujar Bambang.

Sedangkan Yahya Zaini menjelaskan target pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 selama 18 bulan. Untuk mencapai sasaran tersebut, tergantung kecepatan penyediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi.

"Saya optimistis target tersebut bisa dicapai. Kalaupun meleset ya lebih-lebih sedikit. Karena pemerintah sudah dapat komitmen pembelian vaksin untuk memenuhi kebutuhan sekitar 400 juta lebih vaksin. Pemerintah juga sudah bekerja keras menyiapkan data masyarakat yang akan divaksin," sambung Yahya.

Terkait vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang sedikit terlambat, Yahya menjelaskan hal itu karena data tenaga kesehatan yang bersumber dari Kementerian Kesehatan tidak valid. Sehingga pendaftaran secara online tidak berjalan lancar.

"Tapi sudah diatasi dengan cara manual. Sekarang pergerakannya sudah lumayan lancar. Sampai sekarang sudah sekitar 650 ribu tenaga kesehatan yang divaksin dengan rata-rata harian sekitar 50 ribu orang. Yang divaksin dua kali sudah 71 ribu orang dengan rata-rata harian 19 ribu orang," ujar Yahya.

Kalau vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target maka akan terjadi herd immunity, sehingga tahun 2022 secara barangsur Covid-19 akan berakhir.

"Ya kita harus optimistis karena semua pihak bekerja keras," ujar Yahya.

Menurut dia, langkah percepatan vaksinasi untuk mencapai target bebas Covid-19 kuncinya ada di pendataan. Kalau data valid, maka pelaksanaannya akan lebih cepat.

"Indonesia sendiri selama ini sudah punya pengalaman dengan imunisasi dan cukup berhasil. Kemudian, yang perlu diperhatikan dan dapat jaminan adalah mutu vaksin tetap aman mulai dari produksi, distribusi, penyimpanan sampai digunakan untuk masyarakat," pungkasnya.  (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler