jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya membaik namun pasar elektronik tahun depan diperkirakan tetap akan naik.
Hanya saja kenaikannya memang tidak terlalu signifikan yakni sekitar 15-20 persen.
BACA JUGA: Jelang Tutup Tahun, Wisman Terus Serbu Jakarta
Direktur Ufo Elektronik Poedji Horixon menjelaskan, kebutuhan elektronik memang sangat rentan terhadap fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar.
Sebab sebagian besar peralatan elektronik masih diimpor terutama dari Jepang, Korea, dan Tiongkok.
BACA JUGA: BRI Lebarkan Sayap ke Timor Leste
“Karena itu, bila tahun depan kondisi ekonominya lebih baik dari sekarang maka kenaikan marketnya mungkin akan lebih tinggi lagi. Tapi kami kira pasar akan naik sekitar 15-20 persen,” ujar Poedji disela pameran elektronik di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Rabu (14/12).
Dikatakan, saat ini memang beberapa peralatan elektronik sudah menjadi kebutuhan utama di rumah tangga terutama TV dan kulkas.
BACA JUGA: Bali Masih Jadi Favorit dan Penyumbang Terbesar Devisa Pariwisata
Namun, ada beberapa alat elektronik yang juga masih musiman seperti mesin cuci dan AC.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan terus memperkuat dengan cara memperbanyak kerja sama dengan banyak bank dan lembaga financing. Sebab, saat ini hampir 80 persen pembeli menggunakan pembayaran lewat cicilan.
“Kami sudah kerja sama dengan hampir semua bank besar dan lembaga financing untuk pembelian lewat kredit. Masyarakat diuntungkan karena lebih ringan,” tambahnya.
Dia yakin, sampai akhir tahun ini pasar elektronik masih bisa tumbuh 15 persen meskipun itu agak berat untuk meraihnya.
Sebab, hingga November lalu kenaikannya masih tipis 5 persen. Hanya saja, pihaknya tertolong selama triwulan keempat dimana penjualan naik 30 persen.
“Siklusnya memang begitu, setiap akhir tahun pasar elektronik selalu naik kayak menjelang Lebaran,” kata Poedji.
(fix/hen/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan, 3 Anak Usaha Medco Melantai di Bursa
Redaktur : Tim Redaksi