Orang Dekat Bisa Jadi Predator

Kamis, 16 April 2009 – 16:44 WIB

JAKARTA
– Orang yang diduga kuat sebagai pelaku perampokan yang disertai pembunuhan di rumah guru besar Faklutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU) Profesor Dr H Bachtiar Hasan telah tertangkap pada Rabu (15/4)Dugaan kuat, pelaku aksi yang menyebabkan tewasnya istri Bachtiar, Onaya Siti Kadarsih (65), adalah Andy Sitompul (26), yang ternyata masih tetangga korban.

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Prof Adrianus Meliala mengaku tidak kaget bila pelakunya masih tetangga korban

BACA JUGA: Formasi CPNS Baru Masih Digodog

Dalam kasus perampokan yang disertai pembunuhan, memang bisanya pelakunya merupakan orang-orang dekat korban, minimal sudah saling mengenal
''Pembunuhan-pembunuhan domestik, yang terjadi di rumah, spontan dan tak terencana, biasanya pelakunya memang orang dekat, dari kalangan keluarga batih, atau setidaknya sudah dikenal korban,“ ujar Adrianus kepada JPNN di Jakarta, Kamis (16/4)

BACA JUGA: Pesona Busana di Gunung Bromo

Dengan alasan itu, dia mengaku tidak kaget mendengar pelaku kasus Prof Bachtiar ternyata tetangga korban.

”Kalau orang awan biasanya berimajinasi bahwa pelakunya orang lain, yang sangat jahat dan sadis
Padahal, orang-orang yang familier dengan kita justru malah bisa menjadi predator,” ulas Adrianus.

Adri, demikian Adrianus biasa disapa, menjelaskan bahwa kasus pembunuhan domestik, modelnya hanya setingkat di bawah kasus mutilasi

BACA JUGA: Depdagri Tak Kunjung Non Aktifkan Walikota Manado

Dalam kasus mutilasi, pelakunya selalu orang-orang dekat dengan korbanModus pembunuhan domestik ini, kata Adri, sangat berbeda dengan serentetan kasus perampokan di sejumlah bank di Medan dan sekitarnya belakangan ini”Kasus domestik sangat berbeda dengan perampokan bank,” ucapnya.

Sementara, mengenai berbaurnya pelaku dengan masyarakat lain saat pelayatan istri Prof Bachtiar, Adri menilai bahwa pelakunya tergolong sebagai orang yang punya karakter dasar sebagai penjahat yang pintarBerbeda dengan pelaku kelas amatiran, yang biasanya gugup dan lantas lari dari rumahnya”Kalau yang ini tergolong pintarDia tahu kalau dia pergi dari rumahnya, polisi bisa langsung curiga kepadanyaMaka dia tak pergi,” ujarnya.

Selain itu, kata Adri, berbaurnya pelaku dengan pelayat, juga menunjukkan pelakunya tergolong dingin”Pelakunya dinginTak semua pelaku pembunuhan mampu melakukan seperti itu (ikut melayat korbannya,red),” kata Adri(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Pemerintahan Kalsel Tetap Dipindah ke Banjarbaru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler