Pesona Busana di Gunung Bromo

Kamis, 16 April 2009 – 09:28 WIB
FASHION ON TOP- Gaun-gaun yang diperagakan model dalam sesi pemotretan karya siswa LPTB Susan Budihardjo di lautan pasir Gunung Bromo Probolinggo, Rabu (15/04). Foto: HENDRA EKA/JAWA POS
PROBOLINGGO- Karena terkesan dengan pemandangan lautan pasir di Gunung Bromo, Susan Budihardjo, desainer yang menekuni dunia pendidikan tata busana Rabu (15/04) menggelar acara di sanaDia mengajak tujuh model dari Surabaya dengan membawa 30 busana untuk diperagakan di atas hamparan lautan pasir gunung itu, lantas dipotret. 

Tiga puluh busana tersebut merupakan karya anak didiknya di Lembaga Pendidikan Tata Busana (LPTB), sekolah miliknya di Surabaya.

Acara yang dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) di Jawa Timur itu merupakan perayaan atas pembukaan kembali LPTB milik Susan di Surabaya

BACA JUGA: Depdagri Tak Kunjung Non Aktifkan Walikota Manado



Mengapa dihelat di Bromo" Perempuan 59 tahun itu mengaku, sejak lama suka dengan pemandangan lautan pasir Bromo
"Saya terakhir kali ke Bromo sepuluh tahun lalu

BACA JUGA: Pusat Pemerintahan Kalsel Tetap Dipindah ke Banjarbaru

Tapi keindahannya terus terbayang sampai sekarang," katanya lantas tersenyum


Di benak Susan, warna cokelat kehitaman dari lautan pasir yg berpadu dengan hijaunya pepohonan di bukit, akan menjadi latar yang cantik untuk memamerkan busana karya siswa siswanya

BACA JUGA: Pengelola Bus Bandara Adi Soemarmo Terancam Bangkrut

"Bajunya sengaja bertema kota metropolis agar kontras," kata ibu satu anak tersebut.

Untuk lokasi pemotretan, Susan memilih di lima titikYakni lautan pasir di depan Gunung Batok, Pura Luhur Poten Gunung Bromo, pohon Akasia lautan pasir, aliran sungai Gunung Batok dan padang rumputKelima lokasi itu dipilih karena memiliki pemandangan paling indahPemotretan sengaja dilangsungkan siang hari untuk mendapat warna birunya langit.  

Untuk memeragakan busana-busana itu, selain mengajak tujuh model, Susan juga membawa 15 siswa kelas 6 SDN Ngadisari I, Sukapura, Probolinggo, sebagai figuran untuk menambah kesan dramatisSebagai pendukung, dia membawa puluhan pengajar yang merangkap kru serta penata rias profesional
   
Para desainer yang terlibat dalam acara kali ini, merupakan lulusan tahun 2008Para alumni yg berpartisipasi sengaja dipilih yg memiliki nilai tertinggi dari masing masing kota"Mereka yang masuk 15 besar dalam acara Defile Techno Oktober tahun lalu," jelas perempuan kelahiran Jakarta itu.

Karena mengangkat tema baju metropolis itulah sebagian besar karya yg dihasilkan menggunakan warna terangMisalnya Andreas Kurniawan yg mengambil tema Technoblema untuk dua gaun rancangannyaSatu gaun berwarna kuning terang dengan bolero dari kain chiffon yg diserut plus selendang dari bahan sama.(any/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senpi Rp10 Juta, Rampok Marak di Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler