Orang Kaya dan Miskin Punya Kadar Kimiawi Berbeda

Minggu, 25 Agustus 2013 – 15:15 WIB

jpnn.com - MASALAH kaya dan miskin bukan hanya perkara nasib. Perbedaan status sosial ternyata ikut menentukan risiko kesehatan seseorang.

Perkara uang antara si kaya dan miskin memang sudah jelas perbedaannya. Tapi, penelitian terbaru mengungkap bahwa orang kaya dan miskin memiliki racun yang berbeda pula.

BACA JUGA: Pelukan yang Bikin Kesemutan

Hal itu diketahui ketika para ilmuwan di University of Exeter menemukan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam tubuh orang kaya, ternyata berbeda dengan orang miskin. Bahkan  bisa dikatakan bahwa jenis racun yang terkandung dalam tubuh seseorang, tergantung pada tingkat kekayaannya.

Dr Jessica Tyrrell dan timnya menganalisis data dari Survei Pemeriksaan Gizi dan Kesehatan Nasional AS. Tujuannya untuk melihat kemungkinan adanya kaitan antara status sosial ekonomi seseorang, dengan prevalensi bahan kimia tertentu di dalam tubuhnya.

BACA JUGA: Kandungan Arsenik Dalam Air Minum Picu Kerusakan Paru

Awalnya, mereka berharap menemukan orang dengan status sosial ekonomi yang rendah cenderung lebih banyak memiliki racun di dalam tubuhnya. Ternyata, hasil temuannya berbeda dari yang diharapkan.

"Kami menemukan bahwa ketika seseorang menjadi lebih makmur, perubahan gaya hidup mengubah jenis bahan kimia dalam tubuhnya, bukan mengurangi jumlahnya secara keseluruhan. Kesadaran ini berdampak besar pada penumpukan bahan kimia. Kita harus menangani perbedaan kelompok berdasarkan gaya hidupnya, bukan pendapatannya," kata Dr Tyrrell, seperti dilansir laman Daily Mail, Sabtu (24/8).

BACA JUGA: Ibu Hamil Banyak Makan Lemak, Anak Rentan Terkena Narkoba

Dr Tyrell dan timnya membandingkan hasil pemeriksaan kesehatan dari 6 populasi yang berbeda. Hasilnya, para peneliti mampu menemukan hubungan yang kuat antara 18 bahan kimia yang berbeda dengan tingkat kemiskinan.

Mereka yang punya pendapatan lebih tinggi cenderung lebih banyak memiliki racun seperti merkuri, arsen, cesium, dan talium. Diyakini, gaya hidup dan pola makan berperan penting dalam akumulasi racun-racun ini. "Apa yang anda makan, seperti konsumsi kerang dan kerang, tampaknya bertanggung jawab atas penumpukan merkuri, arsen, dan talium," papa Dr Tyrrell.

Penggunaan tabir surya juga menjadi faktor penting dalam penumpukan benzofenon-3 pada orang-orang kaya. Diduga, orang-orang dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung menggunakan produk yang mengandung bahan kimia tersebut.

Di sisi lain, mereka yang berpendapatan lebih rendah lebih mungkin memiliki racun seperti timbal, kadmium, antimon dan bisphenol A. Kebiasaan merokok dan pola makan yang buruk adalah salah satu faktor pemicu timbunan timbal dan kadmium dalam kelompok ini.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insomnia tak Kunjung Sembuh, Cobalah Kemping


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler