jpnn.com, BANDUNG BARAT - Aksi perundungan kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini, korbannya seorang siswi SMK Kesehatan di Kabupaten Bandung Barat.
Korban atas nama Nabila Putri Nur’aini diduga menjadi korban perundungan oleh teman satu sekolahannya.
BACA JUGA: Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
Aksi perundungan itu mengakibatkan korban mengalami depresi berat dan meninggal dunia, beberapa waktu lalu.
Ibu korban, Siti Aminah mengaku sudah mengikhlaskan kepergian putrinya itu.
BACA JUGA: 4 Remaja Wanita Pelaku Perundungan di Batam yang Viral Sudah Ditangkap Polisi
Namun begitu, dia tetap meminta agar pelaku diproses secara hukum.
“Saya minta untuk kematian putri saya, saya ikhlas, tetapi untuk masalah hukum tetap harus diusut tuntas. Biar pelaku dapat efek jera dan tidak melakukan kepada yang lain karena itu yang dikatakan almarhum waktu video call sama pelaku,” kata Aminah, Senin (10/6).
BACA JUGA: Motif Perundungan Siswa di Binus School Serpong Terungkap, Waduh
Aminah mengatakan ketika putrinya jatuh sakit, Nabila sempat menghubungi pelaku dan memintanya untuk mengubah sikap dan perilakunya.
Almarhumah Nabila meminta supaya pelaku tidak lagi melakukan aksi perundungan kepada orang lain. Cukup dirinya saja yang menjadi korban.
“Mulai saat ini saya minta kamu ubah sifat dan sikap kamu. Saya ikhlas karena saya sudah jadi korban kamu, tetapi saya enggak ikhlas kalau kamu lakukan ini ke orang lain,” ujarnya.
Aminah menerangkan pascakejadian pelaku dengan orang tuanya sempat mendatangi kediaman korban untuk menjenguk, tetapi kondisi putrinya sudah makin drop.
Pihak sekolah pun terkesan mengabaikan kasus ini, padahal aksi perundungan sudah terjadi selama tiga tahun.
“Salah satu kepenginnya, si pelaku datang sama orang tuanya ke rumah, tetapi itu tidak ada. Bahkan orang tua sama pelaku datang ke rumah, kondisi almarhumah sudah tidak bisa untuk ditanya, almarhumah sudah tidak mau menerima kehadiran pelaku,” terangnya.
Seusai kejadian ini viral, Aminah menyebut pihak keluarga belum melaporkan kasus yang menimpa putrinya itu ke polisi.
“Belum (laporan), tetapi karena sudah viral rencananya Polres mau ke sini,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina