jpnn.com - Meninggalnya mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta dalam kegiatan kampus The Great Camping (TGC) di Tawangmangu, Jawa Tengah, Jumat (20/1) lalu, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Tidak terkecuali dengan orang tua dan keluarga besar Muhammad Fadli, 20, di Batam, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Mahasiswa Meninggal Dunia, UII Bekukan Kegiatan Mapala
Sebelum meninggal, ada kebiasaan yang jarang dilakukan mahasiswa jurusan Teknik Elektro, yakni menghubungi kedua orang tuanya.
"Biasanya jarang, pasti ibunya yang hubungi. Nah, tiga hari sebelum kejadian, dia terus telepon, dan bilang dia jadi ikut TGC, bapak sama ibu jangan mikir macem-macem," kata Adi Suryanto, ayah Fadli ketika ditemui di kediamannya di Tiban, Batam, Kepri, Selasa (24/1).
BACA JUGA: Mahasiswa UII Tewas, LPSK Minta Kekerasan Dihentikan
Adi mengatakan anak sulungnya itu terus meyakinkan dirinya, bahwa kegiatan TGC ini akan berjalan dengan lancar.
"Jadi saya diminta jangan khawatir," kenangnya dengan mata berkaca-kaca seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Wonderful! Nongsa Regatta 2017 Sukses Hebohkan Batam
Ia mengaku tidak memiliki firasat sebelum anaknya meninggal beberapa hari lalu. Jumat (20/1) lalu. Fadli diketahui sangat dekat dengan adiknya yang paling bungsu.
"Dia sangat dekat dengan adiknya. Makanya sebelum meninggal, adiknya selalu tanya kapan Fadli akan pulang ke Batam," katanya.
Sebelum meninggal, Fadli, lulusan SMKN 1 Batam ini sudah berencana pulang pertengahan Februari ini.
"Karena libur, makanya dia mau pulang, tapi mau nyelesain tugas kampus dulu," cerita ibunda Fadli, Ngazlinar.
Dia juga sempat menanyai Fadli tanggal pasti kepulangan pria berkacamata tersebut. "Saya nanya jadwal pasti, biar dicarikan tiket pulang. Namun dia sempat bilang ga jadi pulang kayaknya karena banyak tugas," ceritanya.(cr17/eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal TKI Ilegal Karam, 9 Mayat Terdampar di Johor
Redaktur & Reporter : Budi