Orangutan Ditemukan Mati di Kayong, Ada Luka di Punggung

Senin, 15 Juli 2024 – 08:07 WIB
Petugas melakukan nekropsi terhadap bangkai satu individu orangutan yang ditemukan mati di wilayah Kayong Utara, Kalimantan Barat. (HO/BKSDA Kalbar)

jpnn.com, PONTIANAK - Satu orangutan (Pongo pygmaeus) ditemukan mati di wilayah Desa Riam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar).

Penyebab kematian orangutan tersebut masih diselidiki oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar.

BACA JUGA: Irwan Fecho Mendorong Pelibatan Anak Muda Perangi Kejahatan Lingkungan dan Kehutanan

Kepala Balai KSDA Kalbar RM Wiwied Widodo mengatakan timnya sedang melokalisir tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kematian orangutan di Desa Riam Berasap Jaya.

Investigasi itu melibatkan tim dari Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak dan Polda Kalbar.

BACA JUGA: Heboh Fenomena Mabuk Kecubung di Kalsel, Polisi Ungkap Fakta Ini

Dia mengatakan, petugas BKSDA dan Balai Taman Nasional Gunung Palung dan tim medis Yayasan Internasional Animal Rescue Indonesia (YIARI) pada 10 Juli 2024 menerima informasi kematian satu individu orangutan di wilayah itu.

Setelah petugas tiba di lokasi, ditemukan bangkai satu individu orangutan yang diperkirakan berusia 19 hingga 20 tahun.

BACA JUGA: 2 Pembakar Rumah Wartawan di Karo Diupah Sebegini oleh Bebas Ginting, Motifnya Apa?

Di lokasi ditemukan juga satu individu orangutan remaja betina, perkiraan usia 4 hingga 5 tahun sedang bergelantungan di atas pohon.

"Hasil pemeriksaan fisik di lapangan, diketahui pada bangkai orangutan terdapat luka di bagian punggung bawah," kata Wiwied di Pontianak, Minggu (14/7).

Untuk mengetahui penyebab kematian orangutan tersebut, petugas melakukan nekropsi dengan hasil ditemukan luka pada bagian punggung bawah dengan lebar 3 cm dan kedalaman 7 cm yang diindikasikan terkena benda tajam.

Sementara itu, pada orangutan remaja betina terdapat luka di bagian kaki sehingga tim memutuskan melakukan penyelamatan dan menitiprawatkan ke pusat rehabilitasi orangutan di Kabupaten Ketapang.

Orangutan betina itu akan menjalani masa pemulihan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alami.

Berdasarkan status konservasi, "The International Union for Conservation of Nature" (IUCN) memasukkan orangutan dalam daftar spesies terancam punah sejak 1994.

Spesies ini juga termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Orangutan   Mati   kayong   Kalbar   Bksda   luka  

Terpopuler