Organda Sepakat Pembatasan Kuota Taksi Online

Rabu, 12 Juli 2017 – 23:16 WIB
Uber. Foto: YouTube

jpnn.com, SURABAYA - Keinginan pengemudi taksi online membatalkan pembatasan kuota bertolak belakang dengan harapan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jatim.

Pembatasan kuota dianggap perlu untuk menjaga bisnis transportasi online tetap sehat.

BACA JUGA: Catat! Wali Kota Tolak Kehadiran Taksi Online

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Organda Jatim Firmansyah.

Menurut dia, ada beberapa hal yang merusak bisnis transportasi.

BACA JUGA: Rencana Kuota Mulai Bikin Resah Pemilik Taksi Online

Selain persaingan harga, kuota armada yang melebihi batas bisa memicu rusaknya bisnis tersebut.

Firmansyah menyatakan, perbandingan antara permintaan dan penawaran juga berlaku di bisnis transportasi.

BACA JUGA: Taksi Online Bisa Masuk Bandara, asal…

Apabila penyedia jasa lebih banyak daripada pengguna, titik keseimbangan akan rusak.

"Wajar jika banyak pengusaha taksi online yang mengeluh sepi," katanya.

Istilah sepi bukan disebabkan pengguna jasa taksi online berkurang.

Tetapi, pemain transportasi jenis tersebut semakin banyak.

Karena itu, Firmansyah justru sepakat apabila ada pembatasan kuota.

Memang, pembatasan kuota akan menggeser ratusan pengemudi online yang tidak sesuai kriteria.

Namun, bukan berarti bisnis mereka sepi. Di Jawa Timur, kata Firmansyah, baru Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang marak taksi online.
Masih banyak daerah lain yang potensial untuk dijelajahi.

"Sayangnya, jarang yang berani mengambil terobosan untuk menggarap potensi itu," ujarnya.

Semua bergerilya di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Padahal, jumlah pelanggan di kota ini terbatas.

Apabila ingin terus bertahan, pengemudi dan perusahaan aplikasi harus berani ekspansi ke daerah lain.

Karena itu, dia mendorong pemerintah untuk menetapkan kuota di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya.

Langkah tersebut bertujuan untuk mewujudkan kenyamanan sesama pengusaha jasa transportasi di Kota Pahlawan.

"Kebijakan itu lebih baik daripada membiarkan taksi online tumbuh tanpa terkontrol," ujarnya. (riq/c6/oni/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Dengan Tarif yang Wajar, Akan ada Keseimbangan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler