Organisasi Pemuda Katolik: Jangan Lagi Tempatkan Agama jadi Isu Politik Identitas

Jumat, 29 Juli 2022 – 23:06 WIB
Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7). Foto: dok PP

jpnn.com, MEDAN - Kaum pemuda Katolik mengajak semua kalangan untuk mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kelompok semata.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7).

BACA JUGA: Pimpinan Organisasi Kepemudaan Menggelar Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama di Medan

"Menuju Pemilu 2024 sudah saatnya kita untuk bicara politik kebangsaan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik yang justru menggerus nilai kebaikan agama itu sendiri," tegas Gusma.

Dia mengimbau terutama kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi dan menanamkan fondasi nilai politik kebangsaan kepada masyarakat.

BACA JUGA: Tokoh Agama Buddha Desak Polisi Menahan Roy Suryo

Bagi Gusma, para tokoh agama menjadi salah satu faktor kunci dalam terciptanya stabilitas politik dalam masyarakat karena dipandang yang memiliki kedekatan secara langsung dengan umatnya.

"Politik identitas apalagi menjadikan agama sebagai isu politik sungguh sudah usang dan terbukti tidak membawa kemanfaatan bagi kepentingan bangsa. Mau sampai kapan kita mengorbankan nilai kebaikan agama dan kemanusiaan demi kekuasaan sesaat?" tutur Gusma.

BACA JUGA: Boy Rafli Minta Semua Pihak Berhati-hati dengan Ajaran Radikalisme Berkedok Agama

Dengan semangat kebangsaan yang dijalin melalui silaturahmi kebangsaan Pemuda Lintas Agama ini, Gusma mengajak para pemuda lintas agama untuk menjadi negarawan yang mampu menjadi jembatan penghubung berbagai kepentingan aspirasi masyarakat.

"Mari bersama merawat ingatan sejarah kita bagaimana perbedaan itu dapat saling melengkapi dan memperkuat sehingga hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama dalam Rumah Indonesia," sambung Gusma.

Acara ini bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama tersebut bertemakan "Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045".

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas kondisi sosial politik Indonesia saat ini. Kedua, membahas pentingnya mempersiapkan pemuda negarawan sebagai pemimpin - pemimpin masa depan Indonesia, dan ketiga, merumuskan solusi dan langkah strategis untuk membangun Indonesia menuju Masa Emas 2045.

Adapun penyelenggara acara tersebut terdiri sembilan organisasi pemuda lintas agama di antaranya PP GP Ansor, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, DPP GAMKI, PP GPII, DPP Peradah, DPP Gemabudhi, DPP Mathla'ul Anwar dan PP Generasi Muda Khonghucu.

Silaturahmi kebangsaan diisi dengan rangkaian acara. Di antaranya pembacaan deklarasi sekaligus peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045, sambutan dari ketua umum atau perwakilan organisasi, pesan kebangsaan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution dan aahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menteri Agama yang juga Ketua Umum PP GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada segenap organisasi Pemuda Lintas Agama atas inisiasi melakukan silaturahmi kebangsaan.

Gus Yaqut ingin mengingatkan beberapa fakta yang tidak boleh ingkari dan lupakan bahwa agama itu diciptakan untuk menghancurkan berhala.

Namun, kini agama justru menjadi berhala dan digunakan untuk membenci orang lain.

Gus Yaqut menilai tanpa ada kemajemukan dan keberagaman maka tidak ada Indonesia.

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengucapkan terima kasih acara silaturahmi kebangsaan ini diselenggarakan di Kota Medan.

Bobby Nasution menyampaikan bahwa belum pernah terjadi konflik antaragama di Kota Medan. Dia berharap Kota Medan selalu aman dan kondusif. 

Acara Silaturahmi Kebangsaan berjalan dengan baik dan lancar dan diikuti sekitar 3.000 peserta dari anggota organisasi pemuda lintas agama tersebut, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler