jpnn.com - MEDAN - Kisah asmara Hidayat dengan mahasiswi UI, sebut saja Bunga, harus berakhir di kantor polisi.
Bagaimana tidak, setelah dituduh melarikan gadis dibawah umur dan melakukan pencabulan, Hidayat juga dilapor memeras orangtua korban yang berstatus sebagai pengusaha itu.
BACA JUGA: Mahasiswi UI Itu Mengaku Dipaksa Berhubungan Badan
Hal ini pula yang membuat kasus ini terkuak. Dijelaskan korban, selama ngontrak di Medan, ia yang harus menanggung biaya hidup mereka.
"Saya disekap sejak sampai di Medan, tak dikasih kemana-mana bang. Jadi selama itu juga saya sudah tidak tahan lagi dan selalu berusaha kabur. Tapi karena tak tahu kondisi kota Medan serta tak memiliki handphone. Ya saya hanya bisa pasrah," kata Bunga, wanita yang mengenakan jilbab hitam ini.
Berhasilnya korban kabur dan diamankan hingga ke Polsek Percut Sei Tuan berawal saat korban dipaksa pelaku untuk menelepon orangtuanya dan meminta uang Rp 5 juta untuk biaya selama di Medan.
BACA JUGA: Satnarkoba Gagalkan Penjualan Ganja 9,5 Kg
Saat mendapat telepon, orang tua korban yang berada di Jakarta pun langsung mengirim uang melalui ATM BCA dan belum sempat diambil oleh pelaku.
"Disuruh saya nelpon papa, minta duit Rp 5 juta. Itu saya dipaksa. Dan saya tau kalau papa khawatir akan keadaan saya. Saya juga sempat bilang kalau saya ada dikawasan Tembung dan minta segera dijemput," jelas Bunga.
Uang sebesar Rp 5 juta tersebut pun belum diambil oleh pelaku lantaran langsung ditangkap oleh warga bersama petugas dan diboyong ke Polsek Percut Sei Tuan. Penangkapan Hidayat yang membawa kabur Bunga tak terlepas dari banyaknya koneksi ayah korban.
BACA JUGA: Cinta tak Direstui, Mahasiswi Disekap Kekasihnya
Pasca mendapat telepon dari putrinya, Sukran langsung meminta tolong kepada kenalannya di BIS-AD bernama Lettu Adnan. Dari situ, pelaku langsung terlacak berada di kawasan Percut Sei Tuan.
Seperti dikatakan Koptu Sukamto dari Koramil 13/PST yang mengaku sebelumnya sudah dikoordinasikan untuk mengintai keberadaan korban dan pelaku. Selama 2 pekan pula ia sudah melakukan pengintaian.
Keberadaan Bunga dan Hidayat pun diketahui lantaran beberapa warga mengeluh akan adanya pasangan muda yang tinggal serumah. Warga pun mengira pasangan tersebut adalah pasangan kumpul kebo.
"Sebelumnya memang warga sudah resah ya. Karena mengira jika mereka pasangan kumpul kebo," kata anggota TNI bertubuh kekar itu. Masih menurutnya, semula orangtua korban menghubungi rekannya di BIS-AD bernama Lettu Adnan, dan diteruskan kepadanya untuk selanjutnya mencari keberadaan pelaku.
"Orangtua si perempuan itu kan punya koneksi bagus, setau saya dia direktur showroom di Jakarta. Jadi koordinasi sama kenalannya di BIS-AD, terus sampailah ke saya yang paling dekat ke wilayah yang dimaksud. Jadi pas kita amankan, si perempuan itu mengaku tak terima karena dibawa kabur. Jadi kita koordinaksikan dengan Polmas Aipda Asnol dan langsung ke Polsek," tandasnya. (wel/deo/sam/jpnn/habis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijambret, Nenek Diseret 50 Meter di Aspal
Redaktur : Tim Redaksi