jpnn.com - MAKASSAR – Pelaku penganiayaan terhadap Dasrul, guru SMK Negeri 2 Makassar, mendapat kecaman dari banyak kalangan.
Adnan Ahmad, tersangka penganiayaan, mengaku menyesal telah memukul guru anaknya itu.
BACA JUGA: Sekolah Swasta Ogah Full Day School
Kendati demikian, ia meminta pula keadilan terkait penganiayaan yang dilakukan guru tersebut terhadap anaknya.
"Jujur kalau berbicara penyesalan, tentu saya menyesal. Namun, saya ingin keadilan pula. Apalagi anak saya juga jadi korban. Saya jujur butuh keadilan," ujar dia yang mengenakan celana pendek ditemui di balik jeruji Polsek Tamalate.
BACA JUGA: Wah..Gaji 11.062 Dosen Ternyata di Bawah UMK
Dia menceritakan, penganiayaan yang dilakukannya terhadap guru tersebut adalah spontanitas.
Apalagi, saat ia berada di sekolah anaknya itu, ia bermaksud menemui wakil kepala sekolah di ruangannya untuk mempertanyakan penganiayaan yang dilakukan guru tersebut.
BACA JUGA: Bersiaplah Hadiri Festival Internasional Seni Pertunjukan Kontemporer
Namun, wakil kepala sekolah tidak berada di ruangannya. Kebetulan, kata dia, saat bermaksud menuju ke ruangan kepala sekolah, ia berpapasan dengan Dasrul di koridor sekolah.
"Saat ketemu itulah, saya tanyakan, mengapa memukul anak saya, namun guru itu hanya menjawab dengan kata kenapa,"jelasnya.
Spontanitas, beber dia, ia pun langsung menampar guru tersebut, namun terkena batu akik di jarinya yang mengenai hidung Dasrul sehingga mengalami pendarahan pada hidung guru tersebut.
Tersangka penganiayaan guru ini pun mengaku heran, karena anaknya juga ikut ditahan. Padahal, beber dia, ia juga melaporkan kasus penganiayaan terhadap anaknya yang dilakukan gurunya tersebut.
BACA: Dasrul Dipukul Ortu Siswa, Dewan Gagas Perda Perlindungan Guru
BACA: PB PGRI: Save Pak Dasrul, Save Guru Indonesia
"Kenapa hanya saya saja dan anak saya ditahan, sedangkan anak saya juga adalah korban. Anak saya mengalami luka di hidung akibat dipukul beberapa kali dan sempat dua kali terjatuh," dalihnya. (eds/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Guru Dipukul Orang Tua Siswa, Akom Sedih
Redaktur : Tim Redaksi