jpnn.com, PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC Osvaldo Lessa untuk sementara harus diakui terbukti punya kualitas.
Itu setelah arsitek asal Brasil ini menunjukkan mampu meramu taktik dan berhasil menumbangkan seniornya.
BACA JUGA: Ovaldo Akui Tahu Caranya Menang di Markas Madura United
Jacksen F Tiago yang pernah jadi mentornya di Persipura Jayapura pada periode 2008-2014 dipaksa bertekuk lutut usai tim asuhannya, Barito Putera, dikalahkan 3-2 di Gelora Sriwijaya Jakabaring, pada pekan keenam Liga 1 pada 13 Mei lalu.
Laga itu cukup jadi gambaran bahwa dia sudah setara dengan kompatriotnya yang sudah lebih dulu menekuni dunia kepelatihan hampir 15 tahun.
BACA JUGA: Sriwijaya FC v Madura United, Lessa: Saya Kenal Permainan Mereka
Bandingkan dengan Lessa yang baru setahun jadi pelatih bersama Persipura Jayapura. Perjalanannya juga cukup terjal hingga akhirnya dipecat pada awal 2016 usai jeblok di Piala Bhayangkara 2016.
Akankah sentuhan magis Lessa kembali memakan korban seniornya? Mengingat, pada Sabtu nanti (27/5) di tempat yang sama Lessa pimpin Sriwijaya FC akan menantang pelatih Gomes de Oliveira yang jadi mentronya saat di Madura United pada Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
BACA JUGA: Jelang Hadapi Perseru, Persija Jakarta Jalani Tes Fisik
Sama dengan Jacksen, Gomes sudah malang melintang sebagai pelatih. Dia sudah sembilan tahun sebagai nakhoda tujuh tim berbeda. Saat melawan senioritas itu, Lessa ditolong rekor pertemuan antara Sriwijaya FC melawan Madura United. Tahun lalu, dua kali Sriwijaya FC mampu pesta gol ke gawang Madura United.
Di pertemuan pertama unggul 5-0 di Jakabaring kemudian menang 5-2 saat jadi tamu di Bangkalan, Madura. Jadi total musim lalu Laskar Wong Kito unggul 10-2.
"Kami memang pernah menang dari Madura United. Tapi itu tidak bisa jadi patokan. Kami harus bisa melupakan itu semua dan memulainya dengan hal baru. Apalagi, saat ini kekuatan Madura United sudah berubah," ungkap Lessa seperti dikutip dari Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
Lessa menuntut anak asuhnya untuk disiplin dan lugas menghadapi gaya permainan Madura United. Cara itu dipercaya bisa mengatasi style tim berjuluk Sape Kerab yang dominan andalan skil individu para pemain.
Siapa pemain paling dekat dengan lawan harus bertanggung jawab menghentikannya agar tidak mengirimkan sinyal bahaya ke gawang Sriwijaya FC.
Apalagi, Madura United terbukti sebagai tim paling rajin di Liga 1. Hingga matchday ketujuh, Fabian Beltrame dan kawan-kawan sudah mampu menceploskan 11 gol. Itu jumlah gol memasukkan terbanyak untuk sementara ini.
Pemain yang rajin cetak gol ya Peter Ozase Odemwingie. Marquee player mantan pilar salah satu klub liga Inggris, Sunderland, ini bahkan berstatus top scorer sementara ini setelah menceploskan lima gol.
"Tidak ada cara lain, para pemain harus konsentrasi dan harus bisa cepat netralisir tekanan dari Madura United. Kemampuan individu mereka bisa membahayakan jika pemain dibiarkan berkreasi," ingatnya. (kmd/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BU Turunkan Tim Kedua Dalam Laga Uji Coba Kontra Timnas U-22
Redaktur & Reporter : Budi