jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror terus mendalami aksi peledakan bom yang dilakukan Abdullah di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis 5 Juli lalu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, berdasar pendalaman penyidik Densus 88, Abdullah ternyata rekan dekat dari Nibras, pimpinan kelompok teror yang merampok Bank CIMB Medan pada 2010 silam.
BACA JUGA: Densus 88 Antiteror Masih Kejar Pelaku Bom di Pasuruan
"Dia tak jauh jaringannya kelompok perampokan CIMB Bank yang ada di Medan 2010. Waktu itu saya pimpin operasi dan kami tangkap ada 16 orang yang merampas. Nah ini Abdullah kawannya Nibras," ujar Tito di Jakarta, Senin (16/7).
Dia menambahkan sampai saat ini tim tindak Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap Abdullah.
BACA JUGA: Bom Indramayu: Pak RW Sudah Diminta Pantau Jauh Hari
Sementara itu, untuk istrinya berinisial DR, sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan intensif.
Dalam ledakan di kontrakan tersebut, anak Abdullah yang masih kecil harus menjadi korban. Dia mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuh dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.
BACA JUGA: 3 Teroris Kaliurang Melawan, 2 Anggota Densus 88 Terluka
Tito menyampaikan, dengan berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Tindak Pidana Terorisme, pihaknya bisa memproses istri Abdullah.
Dengan adanya payung hukum Polri juga bisa melakukan penahanan selama 200 hari terhadap DR untuk memeriksanya.
"Kalau dia (DR) tahu suaminya terlibat jaringan tanpa dia ikut membuat bom, kami bisa proses dia dan ditahan bisa maksimal bisa 200 hari,” tegas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Dorong Polri, TNI & BIN Gencarkan Operasi Antiteror
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan