Otoparts: Permintaan Spare Parts Meningkat

Jumat, 15 Oktober 2010 – 18:04 WIB
BANDUNG – Bisnis spare parts (suku cadang) kian cemerlangDirektur PT Astra Otoparts Tbk, Widodo Eko Rijanto mengaku kewalahan melayani permintaan suku cadang (spare parts) mobil yang terus meningkat

BACA JUGA: Janji Kejar Pajak Orang Kaya

Terjadinya lonjakan permintaan itu diluar dari prediksi  sebagai salah satu perusahaan yang menyuplai komponen otomotif di Indonesia


“Permintaan konsumen akhir-akhir ini meningkat

BACA JUGA: Pajak dan Cukai Picu Tingginya Harga Obat

Kondisi ini di luar dari prediksi kami sebagai supplier
Jadi cukup kalang kabut,” kata Widodo Eko Rijanto pada workshop wartawan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (15/10).

Menurut Widodo, peningkatan permintaan suku cadang disebabkan karena meningkatnya penjualan mobil dan sepeda motor

BACA JUGA: BI Sarankan Sinergi Perbankan

Kata dia, Meskipun dari sisi penjualan, sepeda motor mendominasi pasar otomotif di tanah air di banding mobil, namun penjualan suku cadang untuk mobil masih sangat tinggi dengan kenaikan 70 persenSedangkan, sepeda motor sendiri hanya 35 persen.

Widodo mengatakan, pihaknya menyuplai suku cadang merek-merek mobil yang ada di Indonesia seperti merek sepeda motor, Honda, Yamaha, Suzuki, KawasakiSedangkan merek mobil seperti Toyota, Isuzu, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mazda, Mitsubishi, Nissan, dan Hino.

“Merek-merek komponen di bawah naungan Astra Otoparts, ada piston dari FIM, busi Denso, gear set TDW, suspensi KYB, Aki GS, bearing SKF, dan beberapa komponen lainnya,” katanya.

Peningkatan permintaan suku cadang kata Widodo seiring dengan meningkatnya penjualan mobil dan sepeda motorHingga kuartal ketiga tahun 2010, ia memprediksi jumlah penjualan mobil akan mencapai 720 unit sedangkan sepeda motor mencapai 7,3 juta unit.

Untuk mengantisipasi permintaan suku cadang yang terus melonjak, Astra Otoparts Group melakukan empat langkahPertama, meningkatkan efisiensi dengan menurunkan tact timeKedua, menambah jam dan kerja produksi dari dua shift menjadi tiga shift dan dari lima hari kerja menjadi tujuh hari kerja semingguKetiga, parts outsourcing dengan tetap menjaga kualitas, dan yang keempat adalah investasi untuk meningkatkan kapasitas.(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Lobi AS Terkait Larangan Rokok Kretek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler