jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya membenahi sengkarut di bidang hukum pada sisa masa jabatannya.
Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan mengatakan penanganan bidang hukum di pemerintahan Jokowi masih jauh dari harapan.
BACA JUGA: Otto Hasibuan: Peradi akan Terus Memperjuangkan Wadah Tunggal
“Persoalan di bidang hukum ini supaya dibereskan sebelum dia meninggalkan tugasnya sebagai presiden,” ujar Otto dalam siaran persnya, Jumat (23/12).
Menurutnya, untuk beberapa sektor lainnya, seperti ekonomi dan infrastruktur, sosial politik, dan demokrasi, Peradi menilai cukup baik. Namun di bidang hukum atau penegakan hukum masih sangat lemah.
BACA JUGA: Otto Hasibuan: Peradi Bahas Isu Strategis dalam Rakernas di Batam
Otto meminta presiden dan para pembantunya untuk bekerja keras membehani bidang hukum agar keberhasilan pemerintah menjadi komplet atau paripurna.
“Peradi siap untuk membantu,” ujar Otto.
BACA JUGA: Silang Sengkarut UU Cipta Kerja dan Otonomi Khusus Papua
Dia menyebut hal serupa pernah dilakukan Peradi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintahan SBY beberapa kali mengundang Peradi untuk memberikan masukan dalam memperbaiki bidang hukum.
“Namun kali ini, sudah dua periode Jokowi, tidak sekali pun dia mengundang (Peradi). Dari situ kami melihat begitu lemahnya perhatian pada hukum ini," kata Otto.
Meski begitu, dia mengaku tidak bisa menyalahkan Presiden Jokowi secara personal, melainkan pemerintahannya, para staf, dan para menterinya
Sementara untuk natal tahun ini, pihaknya menggelar perayaan pada Kamis malam di Jakarta. Dia menyebut perayaan natal ini bukan hanya untuk meningkatkan keimanan, tetapi juga toleransi dan kekompakan semua elemen internal organisasi.
Menurutnya, kekompakan menjadi salah satu kunci kian maju dan besarnya Peradi, hingga mempunyai anggota sekitar lebih dari 60 ribu dan memiliki gedung baru Peradi Tower setelah organisasi wadah tunggal ini didirikan 18 tahun silam.
“Kenapa itu bisa, karena kami kompak. Kalau kita tidak satu hati tidak mungkin bisa,” katanya.
Dia menyebut kekompakan dan kerja sama semua elemen tersebut sebagaimana tertera dalam Alkitab. Semua tidak melihat andil atau jasanya masing-masing dalam suatu kolaborasi.
“Semua orang punya partisipasi. Semuanya ini bagai orkestra. Kerja sama, karena kerja sama inilah kami bisa membangun Peradi,” katanya. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu per Satu Jaksa Tumbang, Kompak dengan Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Hakim Tegas
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan