jpnn.com, JAKARTA - Panitia Reuni Akbar 212 berencana mengubah konsep kegiatan mereka jika Polda Metro Jaya tidak memberikan izin untuk acara silaturahmi itu.
Ketua Panitia Reuni 212 Eka Jaya mengatakan opsi yang disiapkannya ialah mengubah konsep acara menjadi aksi superdamai.
BACA JUGA: Panitia Reuni 212 Menyiapkan Opsi, Ferdinand Berkata Begini
Eka beralasan dengan aksi superdamai mereka tidak memerlukan izin kegiatan, tetapi cukup memberikan surat pemberitahuan saja kepada pihak berwajib.
Merespons hal itu, Politikus PDIP Kapitra Ampera mengatakan dia sudah mengajukan saran kepada pihak PA 212 agar menggelar reuni akbar secara virtual saja.
BACA JUGA: Riza Patria Minta PA 212 Mempertimbangkan Lagi Rencana Reuni
"Saya sudah sarankan kepada Slamet Maarif untuk tidak melakukan acara reuni 212 dengan turun ke jalan," kata Kapitra saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (27/11).
Kapitra mengajukan saran itu dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Di antaranya angka Covid-19 mulai menanjak naik.
BACA JUGA: Senator Filep Merespons Pernyataan Jenderal Dudung Terkait KKB
Kemudian, lanjut dia, mempertimbangkan intrik-intrik yang merugikan pihak PA 212 lantaran reuni akbar tersebut.
"Untuk itu saya sarankan lakukan dengan online atau zoom. Malahan itu jangkauannya lebih luas daripada turun ke jalan," kata Kapitra.
Selain itu, jelas dia, aksi turun jalan guna mengantisipasi konflik saat aksi berlangsung.
"Daripada turun ke jalan terjadi konflik, ribut dan makin gaduh, yang rugi masyarakat," kata Kapitra.
Kapitra mengaku pihak PA 212 sudah mempertimbangkan saran yang diajukannya.
"Saya pikir mereka akan mempertimbangkan. Itu lebih soft, lebih bijak, lebih bikin suatu situasi yang kondusif, lebih damai tidak ada ketakutan akan penyebaran Covid-19," kata Kapitra Ampera.
Polda Metro Jaya belum memberikan izin terkait rencana Reuni 212 yang bakal digelar Persaudaraan Alumni (PA 212).
Reuni tersebut rencana digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tepatnya di sekitar Patung Arjuna Wijaya pada 2 Desember 2021 mendatang. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama