Paguyuban Tionghoa Batam Gelar Operasi Bibir Sumbing

Senin, 31 Oktober 2011 – 07:37 WIB

BATAM - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Batam menggelar operasi gratis bagi 34 pasien penderita sumbing bibir dan sumbing langit-langit dari warga tidak mampuBertempat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, kegiatan yang diberi nama Operasi Senyum Kemanusian ke-2 ini telah dihelat sejak 28 lalu hingga Minggu (30/10)

BACA JUGA: Mantan Gubernur Protes Pembangunan di Sultra



"Operasi kali ini merupakan tindak lanjut terhadap pasien yang belum dioperasi pada kegiatan yang sama tahap 1 beberapa waktu lalu, disamping juga pasien baru lainnya," papar ketua pelaksana, Randy Tan, (30/10)


PSMTI juga menggandeng berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Kepri dan cleft lip palate (CLP) centre yang mendatangkan 10 orang tim dokter ahli bedah dan anestasi dari Surabaya

BACA JUGA: Maskapai Tunda Penerbangan ke Mulia

Ke depan, ujar Randy, acara ini akan dijadikan agenda rutin guna turut berpartisipasi dalam menekan jumlah penderita sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Kepri


"Kami senang bisa melihat anak-anak sembuh (dari sumbing bibir dan langit-langit-red), agar bisa memberikan semangat dan harapan baru supaya mereka bisa tersenyum kembali secara normal," lanjut Randy.

Ketua PSMTI Kota Batam, Eddy Hussy mengutarakan pentingnya kesadaran semua pihak untuk turut berpartisipasi aktif mengentaskan Kepri dari penderita sumbing bibir dan langit-langit

BACA JUGA: Tingkat Kebocoran Pipa PDAM Jayapura Masih Tinggi

"Apa yang kami lakukan saat ini agar bisa dijadikan inspirasi bagi pihak lain untuk bertindak serupa," kata Eddy Hussy.

Kegiatan semacam ini, lanjut Eddy, juga mendapat sambutan baik dari pihak pemerintah daerahBahkan, ujar dia, pemerintah daerah responsif dengan membantu menyediakan beberapa fasilitas pendukung yang dibutuhkanKarenanya, tahun mendatang PSMTI masih merencanakan akan melaksanakan kegiatan serupa

Meski begitu, pihaknya tidak mentarget berapa banyak penderita sumbing bibir dan langit-langit yang bisa dioperasi selama periode tersebut"Ibaratnya kami yang membuka pintunya, kalau jumlah penderita sudah sedikit, masak rumah sakit gak mau kalau cuma mengoperasi satu atau dua orang," ujarnya sembari tersenyum.

Salah satu pasien yang dioperasi kali ini, Muhammad Radi yang berumur 1,2 tahun nampak menangis di gendongan ibunya setelah menjalani operasi sumbing bibirHidung bocah kecil ini terus mengeluarkan darah

Namun, tim dokter terlihat sigap mengantisipasi derita si kecilMenurut ibunya, Eva, Radi menderita sumbing bibir dan sumbing langit-langit sekaligus"Tapi operasi yang ini untuk sumbing bibirnya dulu, mungkin kalau ada lagi bisa untuk sumbing langit-langitnya," kata Eva.

Meski begitu, Eva mengaku bersyukur anakanya bisa dioperasi"Semoga bisa segera sembuh dan pulih lagi, terimakasih," katanya seperti dikutip Batam Pos.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Pembangunan Tol Medan-Siantar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler