Tingkat Kebocoran Pipa PDAM Jayapura Masih Tinggi

Senin, 31 Oktober 2011 – 03:53 WIB

JAYAPURA - Meskipun sudah dilakukan perbaikan, namun tingkat kebocoran pada jaringan PDAM Jayapura masih cukup tinggiSebab menurut Direktur PDAM Jayapura, Ir

BACA JUGA: Dorong Pembangunan Tol Medan-Siantar

Gading Butar Butar, saat ini tingkat kebocoran masih berkisar 48 persen dari total air yang didistribusikan ke pelanggan setiap hari


Bahkan menurutnya, rata-rata dalam sebulan ada sekitar 3000 meter kubik air yang terbuang percuma

BACA JUGA: Tim Bentukan SBY Bertemu Rakyat Papua

“Tingkat kebocoran masih cukuup tinggi
Ini disebabkan pipa distribusi ke pelanggan sudah tua

BACA JUGA: Distrik Abe Ditarget 3 Ribu Warga Miliki E-KTP

Sebab pipanya peninggalan zaman Belanda sehingga banyak yang sudah bocorPenyebab kebocoran lainnya yaitu banyaknya meteran pelanggan yang tidak berfungsi,” ungkap Butar Butar kepada Cenderawasih Pos (JPNN Group)

Dikatakannya, untuk mengatasi kebocoran tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh PDAM diantaranya dengan melakukan meterisasiHanya saja, untuk program meterisasi ini diakunya sedikit mahal, sebab harga untuk satu meteran air sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu“Ini juga yang sulit karena biaya meterisasi lumayan mahal dan ini juga yang menjadi kendala bagi kami,” ujarnya

Meskipun demikian, PDAM Jayapura menurutnya tetap akan berupaya melakukan meteraisasiSebab kalau tidak dilakukan, maka kebocoran akan semakin tinggi bahkan menjadi–jadiUpaya lain yang juga sedang dilakukan oleh PDAM yaitu mengganti pipa-pipa distribusi yang sudah tuaNamun program ini menurut Butar Butar tetap bergantung pada ketersediaan anggaran“Di sini lagi kendalanya karena untuk mengganti pipa distribusi ini kita juga butuh biaya yang tidak sedikitTetapi tetap kita akan berupaya agar semua pipa yang bocor bisa diganti meskipun secara bertahap,” tuturnya

Diakui oleh Gading bahwa kebocoran itu akan mempengaruhi jumlah air yang sampai ke rumah konsumenKarena kebocoran itu, jumlah air yang sampai ke konsumen akan berkurang dan tentu saja akan ikut mempengaruhi semuanyaKeadaan ini akan semakin sulit ketika musim kemarau tiba, akibat menurunnya debit air, maka air yang sampai ke pelanggan juga akan semakin berkurang

“Kalau sudah bocor, terus debit air juga menurun, maka air yang terdistribsi juga tentu saja menjadi sedikit, dan bukan mustahil ada pelanggan yang bahkan tidak mendapatkan air bersih lagi karena lemahnya debit air itu,” pungkasnya(ta/nat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Papua dan Pusat Harus Bangun Komunikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler