jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berjanji mendukung setiap kemajuan usaha kecil dan menengah (UKM).
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan PMK No 210/PMK.010/2018 tentang Tata Cara Perpajakan pada E-Commerce.
BACA JUGA: Utang Pemerintah Rp 4.418 T, Bu Ani: Kami Tidak Ugal-ugalan
Aturan tersebut tidak mewajibkan pedagang menyetorkan nomor pokok wajib pajak (NPWP).
Pemerintah tidak ingin membuat takut masyarakat dan ingin memanfaatkan kemajuan industri sebagai momentum pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Tekanan The Fed Masih Bayangi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kemajuan bisnis online dan gaya hidup generasi milenial saat ini adalah pertanda ekonomi tumbuh.
Sebisa mungkin pemerintah memberikan dorongan agar generasi milenial dan kelas menengah lebih bergairah dalam menjalankan aktivitas ekonomi.
BACA JUGA: Pedagang di E-Commerce Tidak Wajib Serahkan NPWP dan NIK
Bukannya malah menakuti dan membatasi pertumbuhannya dengan kebijakan fiskal yang tidak suportif.
’’Kami memikirkan instrumennya apa untuk mencapai tujuan. Kami ingin kelas menengah growing,” ucap Sri, Selasa (22/1).
Menurut Ani, sapaan karibnya, kelas menengah adalah kunci pertumbuhan ekonomi saat ini.
Dia memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,1 persen tahun ini.
Hal itu didorong konsumsi yang dilakukan kelas menengah yang rata-rata tergolong generasi milenial.
Pola konsumsi yang berubah, ingin serbainstan dan mudah, bukan menjadi suatu kemunduran, tetapi harus didukung dengan kebijakan fiskal yang dapat mengakomodasinya.
Apalagi, Indonesia adalah negara dengan jumlah kelas menengah terbesar di Asia Tenggara.
Maka, peranan kelas menengah di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi regional sangat besar.
’’Kelas menengah itu ya lifestyle is important. Misalnya, minum kopi itu dianggap penting. Pengalaman kelas menengah itu yang menyebabkan demand, growth tinggi,” lanjut Ani. (rin/c17/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Menkeu Terbaik Lagi, Rizal Ramli Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Ragil