jpnn.com - SUMBER – Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ernedin mengatakan, pihaknya terus menggalakan program penuntasan buta aksara.
Berbagai program dijalankan seperti pemberian beasiswa untuk 150 tutor pengajar, lomba desa cerdas dan pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Komitmen untuk menekan angka buta aksara akan terus dipegang sehingga indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Cirebon bisa terus meningkat.
BACA JUGA: Sudah Tiga KRI Merapat ke Dermaga Banjarmasin
”Ada beberapa program unggulan yang terus kami optimalkan. Alhamdulillah kami bersyukur mendapat penghargaan Anugerah Aksara Madya dari pemerintah pusat. Pencapaian penghargaan ini sungguh luar biasa. Ini menjadi motivasi kami untuk bisa mendapatkan gelar anugerah aksara utama,” ucapnya dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com), Selasa (27/10).
Eren membeberkan, dari total penduduk Kabupaten Cirebon sekitar 2,7 juta jiwa, sekitar 23 ribu jiwa masih buta aksara di usia produktif atau antara 15-59 tahun. Pembelajaran pemberantasan buta aksara, tambah dia, ditarget selama 114 jam belajar. Dalam waktu tiga bulan, warga bisa melek aksara.
BACA JUGA: Kabut Asap Selimuti Selat Sunda, Kapal Merak-Bakauheni Terancam Berhenti Beroperasi
“Untuk saat ini secara rutin baik di APBD 1 atau 11 bahkan APBN, ada anggaran untuk pemberantasan buta aksara. Secara rutin kita kawal anggaran agar program ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Untuk tahun ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon mengentaskan sekitar 8.600 jiwa. Secara bertahap pemerintah akan mengentaskan 23 ribu jiwa yang masih belum melek huruf.
BACA JUGA: Mencekam! Bawa Jenazah, Ratusan Warga Lempari Rumah Dinas Bupati
“Tahun ini sudah menurun 8.600 jiwa. Sisanya bertahap di tahun mendatang. Yang jelas secara konsisten kami menggelar program untuk menekan angka buta aksara,” jelasnya.(via/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelabuhan Mangkrak, Rano Karno Tunggu Kepastian dari Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi