jpnn.com - BANJARMASIN – Kapal milik TNI, KRI DR Soeharso-990, kemarin pagi sudah merapat ke Demarga Trisakti Pelindo III Banjarmasin. Dengan demikian, sudah ada tiga KRI yang disiapkan untuk memberikan bantuan medis dan evakuasi korban bencana kabut asap.
Kedatangan KRI ini sendiri langsung disambut Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto SE beserta perwira dan anggota Lanal Banjarmasin. “Kita sudah komunikasi dengan pemerintah daerah. Tinggal menunggu instruksi,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Senin (26/10) kemarin.
BACA JUGA: Kabut Asap Selimuti Selat Sunda, Kapal Merak-Bakauheni Terancam Berhenti Beroperasi
Rencananya, tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka evakuasi korban kabut asap. Apapun hasilnya, tiga KRI ini sudah disiapkan TNI AL untuk bisa memberikan bantuan penanganan korban.
“Sampai kapan di sini, tergantung perintah juga. Tidak menutup kemungkinan juga akan bergeser ke Kalteng,” ujarnya.
BACA JUGA: Mencekam! Bawa Jenazah, Ratusan Warga Lempari Rumah Dinas Bupati
Sementara, KRI Banda Aceh sudah merapat Minggu (25/10) tadi malam lebih dulu tiba di Banjarmasin bersamaan dengan KRI Teluk Jakarta-541.
Diungkapkan Letkol Laut (P) Ashari Alamsyah, KRI dr Soeharso-990 merupakan kapal rumah sakit satu-satunya dimiliki TNI AL sejak tahun 2005 lalu. KRI dr Soeharso merapat ke Banjarmasin karena perintah komando tingkat atas.
BACA JUGA: Pelabuhan Mangkrak, Rano Karno Tunggu Kepastian dari Jokowi
“Kami ditugaskan untuk membantu perkuatan pemerintah daerah. Kita datang dengan dukungan penuh, ada beberapa medis yang ikut bergabung di kapal ini,” ucapnya.
Dijelaskan Ashari, di dalam KRI dr Soeharso ada dua satuan khusus. Pertama komandan KRI ditugaskan untuk membawa satuan tugas pelayanan kesehatan dengan selamat hingga tujuan. Kemudian satuan tugas pelayanan kesehatan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan. “Termasuk melakukan evakuasi,” ucapnya.
Seperti halnya rumah sakit, KRI dr Soeharso juga bisa melayani masyarakat umum. Namun tentu saja harus ada koordnasi dengan pemerintah daerah terlebih dahulu. Hingga kemarin ungkap Ashari belum ada perintah untuk operasional KRI untuk korban kabut asap.
“Iya kita menunggu perintah juga dari komando atas kami. Kemudian juga menunggu instruksi dari pemerintah daerah,” ujarnya.
KRI dr Soeharso sendiri datang dari Komando Armada Kawasan Timur Surabaya. Kapal keluar dari komando Sabtu malam. Alhasil ketika berlayar dini hari hingga tiba di Dermaga Trisakti Banjarmasin pukul 10.00 Wita, KRI dr Soeharso melewati kawasan berkabut.
“Cukup mengganggu dalam pelayaran, jarak pandang hanya sekitar 800 meter itu ada di kawasan Muara Tanjung Telang,” tandasnya.
Kedatangan KRI DR Soeharso - 990, selain anggota organik (ABK), juga membawa dokter atau tenaga medis serta material kesehatan (Matkes). Personilnya ada dokter spesialis paru, dokter gigi, dokter umum dan satu bidan. Kemudian ada pula regu evakuasi, 10 para medis, empat penavta klinis dan empat pendukung
Sementara material kesehatan yang dibawa seperti obat-obatan untuk ISPA, kelahiran, gigi, bedah minor, masker, selimut, obat-obatan emergency dan satu unit ambulans. (mat/by/bin/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendak Salip Truk, Anggota TNI Tewas Terlindas
Redaktur : Tim Redaksi