jpnn.com - JAKARTA – Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Lasro Marbun dari posisi Kepala Inspektorat DKI menuai banyak kritikan. Salah satunya datang dari anggota DPRD DKI Syarif.
“Menurut saya berlebihan,” kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (1/12).
BACA JUGA: Sopir Bus Transjakarta yang Tabrak KRL Akhirnya Dipecat
Syarif mengatakan, Lasro pernah mendapat pujian dari Ahok, sapaan Basuki, karena pada 2014 lalu mencoret anggaran pemborosan sebesar Rp 3,4 triliun di Dinas Pendidikan.
Namun kini, Ahok mencopot Lasro karena ingin menunjukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan bahwa dirinya tidak mengamankan pejabat yang diduga terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS).
BACA JUGA: Pembahasan Rancangan Anggaran 2016 Selesai Kapan Ya?
Syarif yakin, Lasro tidak terlibat dalam kasus UPS. “Terlibat langsung saya kira Lasro tidak mungkin. Dulu dia bagus menahan mark up anggaran,” ucap politikus Gerindra ini.
Selain Lasro, Ahok juga mencopot Andi Baso sebagai Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI. Keduanya dicopot terkait kasus UPS.
BACA JUGA: Sakti Bener Cing! Merem Doang, Ahok Ngaku Bisa Dapat Rp 1 Triliun
Ketika pengadaan UPS berlangsung, Andi Baso menjabat sebagai Kepala Bappeda DKI. Sedangkan Lasro sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Inspektorat Dicopot, Wakil Ketua DPRD DKI Semprot Ahok
Redaktur : Tim Redaksi