Pak Ahok, Tolong Simak Nasihat Pengamat Komunikasi Politik Ini

Jumat, 07 Oktober 2016 – 09:59 WIB
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari lembaga Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, penyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kerap menimbulkan polemik.

Bahkan, pernyataan calon incumbent pada pilkada DKI itu tidak jarang menuai reaksi yang sangat kontra dar masyarakat. Contohnya adalah pernyataan Ahok tentang isi salah satu kitab suci yang memuat ketentuan dalam memilih calon pemimpin.

BACA JUGA: Pilkada Belum Dimulai, Golkar Sudah Ditinggal Pergi Ketua DPD

"Dua tahun terakhir ini saya mengamati, titik terlemah dari semua perilaku Ahok sebagai pejabat publik dan balon cagub  saat ini adalah pada tindakan komunikasinya di ruang publik," kata Emrus, Jumat (7/10).

Memang harus diakui, kata Emrus, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Ahok. Namun, yang terpenting adalah menyadari kekurangan itu dengan meminta pemikiran dan masukan dari manusia lain.

BACA JUGA: Sandiaga Bakal Tegur Pendukung yang Kampanye SARA

"Maka, kelemahan tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga kekurangan itu dapat diatasi," ujar pemimpin lembaga Emrus Corner itu.

Ia menegaskan, komunikasi yang salah kelola bisa menimbulkan konflik sosial horizontal maupun vertikal, bahkan  perang saudara dan disintegrasi bangsa. Hal itu terjadi karena dalam proses komunikasi terjadi pertukaran simbol verbal maupun non-verbal untuk mengonstruksi makna.

BACA JUGA: Politikus PDIP: Maaf Ya, Banyak Lembaga Survei Seperti Perempuan...

"Karena simbol tak bermakna tetapi manusia yang memberi makna terhadap simbol," ujar akademisi ilmu komunikasi politik ini.

Karenanya merujuk pada titik lemah Ahok, sudah semestinya calon gubernur yang berpasangan dengan Djarot S Hidayat itu membentuk tim komunikasi  yang profesional dan aandal untuk mendampinginya sebagai gubernur maupun sebagi calon incumbent di pilkada DKI. "Salah satu tugas dari tim komunikasi ini adalah juru bicara (jubir)," kata Emrus.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong, Hentikan Saling Sindir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler