jpnn.com - POLMAN - Andi Ibrahim Masdar kecewa berat demgan keputusan DPD Golkar. Ketua DPD II Golkar Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Selatan itu akhirnya memilih hengkang meninggalkan panji partai berlambang pohon beringin itu.
Ibrahim yang juga menjabat Bupati Polman itu membuktikan pernyataannya. Jika partainya tidak mengusung Ali Baal Masdar-Enny Anggraeny di Pilgub Sulbar 2017, dia mundur, dia pergi.
BACA JUGA: Sandiaga Bakal Tegur Pendukung yang Kampanye SARA
Ibrahim secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Golkar, Kamis (6/10). Dia mengaku pengabdiannya tidak dihargai DPP Golkar.
Paling mengecewakan, ujar dia, karena DPP Golkar memilih mengusung Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud di Pilgub Sulbar. Padahal, kedua figur yang diusung tidak pernah mengikuti penjaringan di internal partai.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Maaf Ya, Banyak Lembaga Survei Seperti Perempuan...
"Jika sebelumnya Golkar hanya meraih empat kursi, maka saat pemilihan legislatif 2009 dan 2014 saat saya menjadi ketua, Golkar berhasil jadi pemenang di Polman. Pileg 2014, Golkar meloloskan sembilan kadernya di DPRD Polman dan dua di DPRD Provinsi, kami juga berjasa meraih satu kursi di DPR RI. Ini perolehan terbanyak dari seluruh pengurus Golkar kabupaten di Sulbar," ujarnya seperti dikutip dari Fajar, Jumat (7/10).
Keberhasilan ini, kata Ibrahim, tak dianggap DPP Golkar dan tidak mempertimbangkan usulan dari kadernya di kabupaten dalam pengusungan calon di pilgub Sulbar.
BACA JUGA: Tolong, Hentikan Saling Sindir
"Hari ini (kemarin) saya nyatakan mundur dari Partai Golkar, saya memohon maaf jika selama memimpin Golkar Polman ada kehilafan," ujarnya. (ham/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Partai Golkar Berpotensi Pecah
Redaktur : Tim Redaksi