jpnn.com - TULUNGAGUNG - Kaeran (56), warga Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jatim, setiap hari terpaksa mengiba dengan meminta-minta di perempatan jalan.
Dia tidak sendirian, melainkan bersama istrinya, Sulami (60). “Saya terpaksa mengemis karena terbelit ekonomi. Selain miskin istri saya sakit stroke sejak 5 tahun lalu,” ucapnya dengan wajah lusuh, Selasa (26/7).
BACA JUGA: Kartu JKN Palsu Beredar, Warga Diminta Jangan Urus Lewat Calo
Kaeran mengaku, setiap hari mengharap derma dari pengguna jalan di perempatan Jepun. Suami istri ini rela berpanas-panasan untuk mendapat pecahan rupiah mulai pagi hingga sore hari.
“Istri saya itu di atas kursi roda. Dia stroke sudah 5 tahun. Tidak ada biaya untuk berobat. Di rumah juga tidak ada yang menjaga, dan kami terpaksa melakukan ini,” tambahnya.
BACA JUGA: Berani Hadir di Sidang, Ketua DPRD Bogor Dapat Apresiasi
Dalam mengumpulkan rupiah, Kaeran dan istrinya tidak pernah berpindah-pindah. Mereka hanya berdiri di satu perempatan saja. Sementara untuk penghasilan, menurutnya tidak menentu.
Dari pekerjaan itu dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sebagian disisihkan untuk membeli obat bagi istrinya yang sakit.
BACA JUGA: Lagi, 2 Kapal Berbendara Malaysia Ditangkap saat Mencuri Ikan
Dalam pengakuannya, sebetulnya dia malu melakukan semua ini. Namun karena keadaan dan untuk menyambung hidup, terpaksa tetap dilakukan.
“Saya berharap Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati peduli dengan keadaan kami. Kami orang miskin mengemis karena tidak ada yang bisa kami perbuat. Mudah-mudahan kami diberi perhatikan, agar kami mempunyai pekerjaan dan tidak mengemis lagi,” pungkasnya sambil mengelap keringat yang menetes karena terik matahari. (t1/ef/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bobot Bocah Tergemuk Hanya Turun 1 Kg
Redaktur : Tim Redaksi