jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap pejabat eselon I Kementerian Perhubungan (Kemenhub) A Tonny Budiono, Rabu (23/8) malam. Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub itu diduga menerima suap.
Kabar tentang penangkapan Tonny oleh KPK juga mengejutkan tetangganya di kompleks Mess Perwira Bahtera Suaka di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat. Di kompleks perumahan itu, Tonny tinggal di blok B 1-2.
BACA JUGA: Lanjutkan OTT Suap Kemenhub, KPK Tangkap Dua Orang Lagi
Salah satu tetangga Tonny yang bernama Andre (54) menuturkan, pejabat kelahiran Pekalongan, 13 Juli tahun 1958 itu pernah membuat warga di kompleks tersebut terheran-heran. Sebab, Tonny membeli tanah untuk pemakaman di San Diego Hills, Karawan sekitar Rp 1 miliar.
"Kaget juga dia beli tanah Rp 1 miliar untuk pemakaman di sana, uang dari mana? Kan hanya seorang dirjen," kata Andre.
BACA JUGA: KPK Sita Belasan Tas Berisi Duit
Pak Dirjen Tangkapan KPK Dikenal Rendah Hati, Naik Bajaj pun Tak Gengsi
Tangkap Dirjen Hubla, KPK Ungkap Modus Baru Pemberian Suap
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Istilah OTT KPK Kacaukan Bahasa Indonesia
Lebih lanjut Andre mengatakan, Tonny juga menyekolahkan dua putra dan putrinya di Amerika Serikat. "Dua anaknya kuliah di Amerika, anaknya cowok dan cewek," sambung dia.
Andre yang juga anak pensiunan pejabat di Direktorat Perhubungan Laut itu mengaku paham soal besaran gaji dari seorang dirjen di Kemenhub. Karena itu, katanya, sangat janggal bila Tonny bisa menguliahkan dua anaknya di AS dan membeli lahan pemakaman untuk istrinya di San Diego Hills.
“Saya juga tidak tahu apakah ATB memiliki usaha lain atau apa sehingga memiliki penghasilan lebih," pungkasnya.(elf/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Berjanji Bakal Transparan soal Hasil Pengecekan Heli AW-101
Redaktur : Tim Redaksi