jpnn.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan penemuan vaksin tidak serta-merta akan membuat pandemi virus corona berakhir.
“Sekarang ini proses mendapatkan vaksin dan dalam proses untuk menemukan obat, tetapi ketika vaksin ditemukan, dihasilkan dan diberikan ke masyarakat, tidak serta-merta Covid-19 akan berakhir,” kata Doni saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/8).
BACA JUGA: Doni Monardo: Alhamdulillah, Angka Kesembuhan Covid-19 Indonesia Lampaui Global
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena itu Doni menegaskan bahwa Covid-19 akan selalu ada. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mengatakan, belum ada satu pun yang bisa memberikan jawaban pasti kapan Covid-19 akan berakhir.
“Covid masih penuh dengan misteri, Covid masih penuh dengan teka-teki,” ungkap perwira tinggi TNI berpangkat letnan jenderal itu.
BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan soal Kerja Sama dengan Tiongkok untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
Oleh karena itu, kata Doni, penjelasan yang penting dan utuh kepada masyarakat sangat diharapkan. “Tanpa peran dari media rasanya akan sulit,” tegas mantan Danjen Kopassus TNI AD tersebut.
Lulusan Akmil 1985 itu menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat concern dengan perubahan perilaku masyarakat untuk menekan penularan Covid-19.
BACA JUGA: Bu Mufida Ingatkan Pak Jokowi Tak Umbar Harapan Palsu soal Vaksin Covid-19
Menurut dia, tidak mungkin jumlah kasus Covid-19 bisa apabila masyarakat masih belum berdisiplin termasuk dalam penggunaan masker. Doni menuturkan, pemerintah telah menyalurkan anggaran besar termasuk realokasi dan refocussing dana untuk pengadaan masker.
“Sebanyak 90 persen masyarakat tahu protokol. Anggaran daerah sangat banyak digunakan untuk pembelian masker, tetapi kenyataannya kepatuhan pengguna masker masih belum maksimal,” katanya.
Doni juga mengutip data tentang perilaku masyarakat dalam berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Data berbagai provinsi, rata-rata masih di bawah 70 persen sehingga perubahan perilaku menjadi sebuah hal yang sangat mendasar.” (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy