Pak Ganjar Gerah Lihat Guru Tak Pakai Masker saat Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 07 April 2021 – 16:19 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat sidak di sekolah. Foto: IG Ganjar Pranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewanti-wanti semua sekolah di Jawa Tengah menggelar pembelajaran tatap muka dengan izin dari pemerintah

Dia menegaskan semua sekolah harus mengajukan izin ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan program itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Telegram Kapolri Bikin Ribut, Jangan Diganggu, Tolong Perhatikan Peringatan

Hal itu disampaikan Ganjar saat sidak ke salah satu sekolah swasta SMK Hidayah di Banyumanik Kota Semarang, Rabu (7/4).

Saat gowes pagi tadi, Ganjar melihat sejumlah siswa sudah masuk ke sekolah itu.

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Aturan Sekolah Lebih Fleksibel soal Pemakaian Seragam

"Ini sudah masuk siswanya? Apakah sudah mendapatkan izin?," tanya Ganjar.

Salah satu guru yang ada di pintu gerbang mengatakan sekolah itu tidak menggelar pembelajaran tatap muka. Siswa-siswa yang masuk merupakan siswa kelas 3 yang mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK).

BACA JUGA: Sidak ke Sekolah, Pak Ganjar Sempat Diadang Satpam

"Ini siswa kelas 3 Pak, yang mengikuti UKK. Kami sudah izin ke dinas pendidikan," kata guru tersebut.

Ganjar pun langsung masuk ke sekolah untuk mengecek pelaksanaan UKK di sana. Saat masuk ke ruang guru, lagi-lagi Ganjar menemukan guru yang berbincang berdekatan tanpa memakai masker. Ada juga yang memakai masker tetapi hanya digantung di dagu.

Selain itu, ada juga satu guru yang berseliweran tanpa masker sama sekali. Saat masuk ke ruang belajar siswa, Ganjar kembali menemukan ada guru yang melepas masker saat memberikan pelajaran.

"Hayo pakai masker, jangan berkerumun. Guru harus memberikan contoh yang baik. Ini saya ingatkan. Ada tiga catatan saya pagi ini yang harus dievaluasi. Kalau tidak taat prokes, izinnya saya cabut," tegasnya.

Menurut Ganjar, sekolah selain 140 yang ditetapkan uji coba tatap muka harus mendapatkan izin. Ternyata SMK Hidayah sudah mengantongi izin.

"Evaluasi ini kami sampaikan, agar semua peduli. Saya orang yang meyakini disiplin prokes dan SOP harus dimulai dari guru, bukan di murid. Murid relatif lebih gampang diatur kalau diperingatkan, lha gurunya yang memperingatkan siapa," tegas Ganjar.

Ganjar minta sekolah harus membuat tim Covid-19 untuk mengawasi pergerakan guru dan murid.

Ganjar juga akan memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng memeriksa berapa sekolah yang mendatangkan murid, apakah untuk pembelajaran tatap muka atau UKK.

"Tidak boleh colong-colongan. Pengawasan ini sulit, apalagi kalau ada yang tidak izin. Kalau yang sudah izin, bisa kita periksa satu-satu. Kalau ada yang melanggar, ya ditutup ndak boleh lagi," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Hidayah, Fitri mengatakan pihaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka. Siswa yang masuk hanya siswa yang melaksanakan UKK.

"Kami sudah izin ke Disdikbud Provinsi terkait hal ini. Siswanya juga kami batasi, per kelas hanya 11 siswa dan jaraknya 1,5 meter," katanya.

Adanya temuan Ganjar tentang guru yang tidak patuh prokes akan segera dievaluasi. Perintah Ganjar membentuk tim Covid-19 juga akan dilaksanakan.

"Tadi kebetulan Pak Gubernur menemukan ada guru yang tidak pakai masker, saya tanya ternyata sedang makan. Kalau keseharian SOP prokes insyaallah sudah kami jalankan. Akan kami evaluasi lagi untuk lebih baik," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler